Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, Bali menyelenggarakan lomba kebersihan antarsekolah yang bertajuk "Sampah Plastik".

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Selasa, mengatakan pihaknya mendukung kegiatan lomba tersebut dalam upaya menjaga kebersihan perkotaan.

"Saya mendukung kegiatan lomba sampah tersebut dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan. Bagi saya dalam budaya hidup bersih harus dilakukan seja dini," kata Rai Mantra saat membuka lomba kebersihan tersebut di SMPN 1 Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan pengenalan langkah-langkah peduli lingkungan saat ini harus dikemas dengan beragam inovasi sehingga mampu memantik keinginan masyarakat untuk bertindak dalam mengatasi permasalahan sampah.

"Lomba sampah plastik tersebut salah satunya dengan kegiatan para siswa mampu memahami pentingnya menjaga lingkungan, serta mampu membangkitkan kesadaran para siswa yang nantinya mereka akan kembali menjadi masyarakat di lingkunganya," ucapnya.

Rai Mantra berharap kegiatan tersebut dapat terlaksanakan secara berkelanjutan. Karena keberadaan sampah di masyarakat setiap harinya terus bertambah, sehingga kesadaran warga mengenai kepedulian terhadap lingkungan harus terus ditingkatkan.

Sekolah sebagai institusi pendidikan merupakan tempat bagi para siswa mendapatkan pemahaman tentang peduli lingkungan, selain mempelajari ilmu pengetahuan. 

"Kalau tidak dilaksanakan sekarang, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan atau memberikan pemahaman, sehingga diharapkan seluruh sekolah serentak melaksanakan aksi kebersihan dan peduli lingkungan secara berkelanjutan," ujarnya.

Selain itu, kata dia, diharapkan mampu mengubah sampah menjadi beragam kerajinan sehingga masyarakat juga mendapatkan manfaat bernilai ekonomis," ucapnya.

Sementara itu, Kadis DLHK Kota Denpasar, I Ketut Wisada didampingi Kabid Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna mengatakan pelaksanaan kegiatan tersebut guna memberikan pemahaman kepada siswa atau anak-anak tentang cara memilah dan mengolah sampah agar dapat bernilai ekonomis.

Ia mengatakan keberadaan bank sampah di Kota Denpasar tentu dapat menjadi tempat bagi anak-anak dalam menukarkan sampah plastiknya dengan uang atau tabungan.

"Saat ini, dengan memilah sampah organik dan anorganik, masyarakat dapat mendapat nilai tambah dari sampah tersebut. Pemahaman inilah yang harus diteruskan kepada elemen masyarakat sebagai pemecahan atas permasalahan sampah saat ini,"? ucapnya.

Seorang siswa SMPN 1 Denpasar, Agus Wijaksana mengaku senang turut andil dalam aksi kebersihan dengan memilah sampah plastik.

Dia berharap kegiatan semacam ini lebih sering dilaksanakan, karena sampah di masyarakat hampir setiap hari pasti ada.

"Kegiatan ini harus terus dilaksanakan, dan siswa harus meneruskan informasi terutama di tingkat keluarga," ujarnya.

Keegiatan ini diikuti oleh 18 sekolah yang terdiri masing-masing enam sekolah SD, SMP dan SMA di Kota Denpasar. Adapun sekolah tersebut yakni SDN 1 Kesiman, SDN 1 Tulangampiang, SDN 1 Renon, SDN 1 Tonja, SDN 11 Sumerta, SDN 1 Sumerta. Untuk kategori SMP yakni SMPN 1 Denpasar, SMPN 2 Denpasar, SMPN 3 Denpasar, SMPN 4 Denpasar, SMPN 8 Denpasar, SMP PGRI 2 Denpasar.

Sedangkan untuk kategori SMA yakni SMAN 1 Denpasar, SMAN 2 Denpasar, SMAN 6 Denpasar, SMAN 3 Denpasar, SMA Dwijendra, SLUA Saraswati. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018