Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mengharapkan panitia penyelenggara pertemuan IMF-World Bank agar turut memerhatikan kesenian daerah yang tampil, sehingga benar-benar merupakan kesenian pilihan dan unggulan.

"Apalagi ini level dunia, supaya nanti tidak sampai mengecewakan nama negara kita sebagai tuan rumah, dan juga membawa nama buruk bagi Bali," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, tidak jarang dalam sejumlah kegiatan nasional dan internasional yang diselenggarakan di Pulau Dewata, panitia yang melibatkan event organizer atau penyedia jasa penyelenggara acara justru sering mencari kesenian yang terkesan "murahan". Sehingga kualitas kesenian yang ditampilkan jauh dari harapan.

"Hal seperti itu tentu akan mengecewakan dan bisa membawa nama buruk bagi Bali. Kami tidak ingin hal ini sampai terjadi dalam pertemuan IMF-World Bank pada Oktober mendatang," ujar Dewa Beratha.

Dia mengaku sudah beberapa kali mengingatkan hal tersebut setiap kali rapat dengan pemerintah pusat.

"Oleh karena itu, agar betul-betul EO yang bertanggung jawab yang menangani seni budaya, sehingga bisa ditampilkan kesenian Bali maupun kesenian daerah lain yang bermutu di mata tamu-tamu internasional," ucap Dewa Beratha.

Di sisi lain, pihaknya sampai saat ini masih menunggu kepastian dari IMF terkait rencana penampilan pawai budaya Bali di sela-sela pertemuan tersebut, yang sebelumnya menjadi permintaan dari Presiden Joko Widodo.

"Kami sudah menyiapkan dana Rp1 miliar, sesuai dengan arahan Bapak Presiden maupun Bapak Gubernur Bali. Kami sampai saat ini terus berkoordinasi dengan Sekretariat Panitia Nasional (Sespanas) IMF," katanya.

Tetapi, lanjut dia, dari Sekretariat Panitia Nasional juga masih berkoordinasi dengan pihak IMF karena semua jadwal harus disetujui oleh IMF.

Dewa Beratha mengatakan telah menyiapkan tiga opsi pawai budaya yakni yang pertama akan menampilkan sepenuhnya mengenai seni budaya Bali yakni prosesi ritual kehidupan dari bayi baru lahir hingga seseorang meninggal dunia.

Yang kedua, pawai seni budaya Nusantara yang juga menampilkan kesenian sejumlah daerah di Nusantara seperti Aceh, Jakarta, Jawa Barat, Papua dan sebagainya, namun tetap didominasi penampilan seni budaya Bali.

Opsi ketiga, selain menampilkan seni budaya Bali, sekaligus juga melibatkan pawai budaya dari sejumlah perwakilan Negara Sahabat di Bali.

"Untuk waktu pawai budaya kemungkinan pada 12 Oktober 2018, mulai pukul 15.00-17.00 Wita, bertempat di jalan utama areal ITDC Nusa Dua, Kabupaten Badung," ucap Dewa Beratha.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018