Gianyar (Antaranews Bali) - Kebun binatang "Bali Zoo" siap melepasliarkan satu ekor satwa dilindungi Owa Jawa yang lahir dan besar di lembaga konservasi itu setelah melalui tahapan karantina di Pusat Rehabilitasi Primata di Jawa Barat.
"Owa jawa akan menjalani rehabilitasi sekitar satu hingga dua tahun atau ketika dinilai sudah siap dilepasliarkan di kawasan cagar alam Gunung Kanaan, Jawa Barat," kata Kepala Hubungan Masyarakat Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Desa Singapadu, Gianyar, Bali, Rabu.
Menurut Emma, primata lucu bernama Boris berusia delapan tahun itu sebelumnya sudah diterima oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat untuk kemudian diserahkan kepada Yayasan the Aspinall, pusat rehabilitasi primata Jawa di Ciwidey, pada Kamis (9/8).
Boris merupakan hasil indukan Minul dan Koko "pulang kampung" melalui jalur udara dengan dikawal ketat tim medis Bali Zoo dan Polisi Hutan Seksi Wilayah II BKSDA Bali.
Emma menjelaskan selama berada di tempat penitipan sementara itu, Boris akan menjalani karantina selama sekitar 90 hari sebagai upaya pencegahan terhadap virus atau penyakit.
Setelah itu, akan dilanjutkan dengan rehabilitasi yang diperkirakan memakan waktu satu hingga dua tahun dengan mempertimbangkan kesiapan satwa langka itu untuk dilepasliarkan di alam bebas.
Proses tersebut merupakan proses penting karena selama delapan tahun lahir dan besar di Bali Zoo, Boris terbiasa dengan lingkungan yang dekat dengan manusia dan makanan yang sudah tersedia.
Artinya, satwa endemik di Pulau Jawa bagian barat itu akan "sekolah" di pusat rehabilitasi tersebut agar mampu mengenal alamnya sendiri.
"Sebagai lembaga konservasi, kami ingin terus melestarikan keberadaan Owa Jawa khususnya di habitat aslinya melalui program 'silvery gibbon into the wild' sehingga diharapkan meningkatkan populasinya di habitat asli," ucap Emma.
Bali Zoo berhasil mengembangbiakkan Owa Jawa yang menurut Uni Internasional untuk Konservasi Alam atau IUCN, keberadaannya terancam punah dan hanya tersisa sekitar 4.000 ekor di wilayah Jawa Barat.
Saat ini lembaga konservasi itu memiliki tujuh ekor Owa Jawa dan Boris adalah salah satu jenis satwa tersebut yang dititipkan untuk menjalani perawatan dan proses rehabilitasi di yayasan The Aspinall. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Owa jawa akan menjalani rehabilitasi sekitar satu hingga dua tahun atau ketika dinilai sudah siap dilepasliarkan di kawasan cagar alam Gunung Kanaan, Jawa Barat," kata Kepala Hubungan Masyarakat Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Desa Singapadu, Gianyar, Bali, Rabu.
Menurut Emma, primata lucu bernama Boris berusia delapan tahun itu sebelumnya sudah diterima oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat untuk kemudian diserahkan kepada Yayasan the Aspinall, pusat rehabilitasi primata Jawa di Ciwidey, pada Kamis (9/8).
Boris merupakan hasil indukan Minul dan Koko "pulang kampung" melalui jalur udara dengan dikawal ketat tim medis Bali Zoo dan Polisi Hutan Seksi Wilayah II BKSDA Bali.
Emma menjelaskan selama berada di tempat penitipan sementara itu, Boris akan menjalani karantina selama sekitar 90 hari sebagai upaya pencegahan terhadap virus atau penyakit.
Setelah itu, akan dilanjutkan dengan rehabilitasi yang diperkirakan memakan waktu satu hingga dua tahun dengan mempertimbangkan kesiapan satwa langka itu untuk dilepasliarkan di alam bebas.
Proses tersebut merupakan proses penting karena selama delapan tahun lahir dan besar di Bali Zoo, Boris terbiasa dengan lingkungan yang dekat dengan manusia dan makanan yang sudah tersedia.
Artinya, satwa endemik di Pulau Jawa bagian barat itu akan "sekolah" di pusat rehabilitasi tersebut agar mampu mengenal alamnya sendiri.
"Sebagai lembaga konservasi, kami ingin terus melestarikan keberadaan Owa Jawa khususnya di habitat aslinya melalui program 'silvery gibbon into the wild' sehingga diharapkan meningkatkan populasinya di habitat asli," ucap Emma.
Bali Zoo berhasil mengembangbiakkan Owa Jawa yang menurut Uni Internasional untuk Konservasi Alam atau IUCN, keberadaannya terancam punah dan hanya tersisa sekitar 4.000 ekor di wilayah Jawa Barat.
Saat ini lembaga konservasi itu memiliki tujuh ekor Owa Jawa dan Boris adalah salah satu jenis satwa tersebut yang dititipkan untuk menjalani perawatan dan proses rehabilitasi di yayasan The Aspinall. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018