Denpasar (Antaranews Bali) - Tujuh seniman dari Pulau Dewata menerima Penghargaan Seni Dharma Kusuma 2018 dari Pemerintah Provinsi Bali atas pengabdiannya yang tidak putus-putus dalam bidang seni dan budaya.
"Penghargaan Dharma Kusuma ini tidak semata-mata diberikan untuk seni-seni tradisional Bali, tetapi juga untuk seni modern," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha di sela-sela peringatan Hari Jadi ke-60 Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa.
Tujuh seniman yang menerima penghargaan Dharma Kusuma tersebut adalah Ida Bagus Sudiksa (60 tahun) yang merupakan seniman pedalangan dari Desa Kerobokan, Kabupaten Badung; kemudian I Nyoman Jegog (77 tahun) yang merupakan seniman sastra dan tari dari Desa Tunjuk, Kabupaten Tabanan, serta I Wayan Turun (66 tahun) dengan keahliannya di bidang seni sastra dan undagi dari Desa Kesiman, Kota Denpasar.
Selanjutnya Gede Wila Dana (60) sebagai seniman karawitan dan pedalangan dari Desa Sari Mekar Kabupaten Buleleng; I Made Gerindem (almarhum) yang merupakan tokoh seniman karawitan dari Desa Peliatan, Kabupaten Gianyar; I Nyoman Singgin Wikarman (almarhum) sebagai seniman sastra dari Kabupaten Bangli dan terakhir Umbu Landu Paranggi (75) yang merupakan seniman sastra modern kelahiran Waingapu, Nusa Tenggara Timur.
"Dengan pemberian penghargaan ini, kami harapkan para seniman lebih termotivasi lagi untuk mengembangkan karya-karya terbaiknya untuk mengharumkan nama Bali," ucapnya didampingi Kabid Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Disbud Bali Ni Wayan Sulastriani itu.
Kriteria utama penerima Penghargaan Seni Dharma Kusuma, lanjut Dewa Beratha, haruslah mempunyai hasil karya yang monumental dan telah diterima oleh masyarakat secara luas.
Di samping mereka itu terus mengabdi dan tidak pernah putus hingga sekarang dalam karyanya di bidang seni.
"Jadi, bagaimana kita bersama-sama dalam memelihara dan mengembangkan kebudayaan Bali, serta dari sisi pemerintah juga menyiapkan kegiatan dan ruang untuk menjaga seni dan budaya Bali," ujarnya.
Ke depan, pihaknya mengharapkan lebih banyak penghargaan yang dapat diberikan, kepada putra-putri Bali maupun non Bali yang memang berjasa membawa dan mengharumkan nama Bali hingga ke mancanegara.
Ketujuh penerima Dharma Kusuma dari Pemprov Bali tersebut, selain mendapatkan piagam penghargaan dari Gubernur Bali, juga berhak menerima uang Rp11 juta dan medali emas seberat 20 gram.
Penghargaan Seni Dharma Kusuma diserahkan langsung oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada puncak peringatan Hari Jadi ke-60 Provinsi Bali di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar. Kemudian dilanjutkan dengan acara ramah tamah dengan penerima penghargaan di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Penghargaan Dharma Kusuma ini tidak semata-mata diberikan untuk seni-seni tradisional Bali, tetapi juga untuk seni modern," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha di sela-sela peringatan Hari Jadi ke-60 Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa.
Tujuh seniman yang menerima penghargaan Dharma Kusuma tersebut adalah Ida Bagus Sudiksa (60 tahun) yang merupakan seniman pedalangan dari Desa Kerobokan, Kabupaten Badung; kemudian I Nyoman Jegog (77 tahun) yang merupakan seniman sastra dan tari dari Desa Tunjuk, Kabupaten Tabanan, serta I Wayan Turun (66 tahun) dengan keahliannya di bidang seni sastra dan undagi dari Desa Kesiman, Kota Denpasar.
Selanjutnya Gede Wila Dana (60) sebagai seniman karawitan dan pedalangan dari Desa Sari Mekar Kabupaten Buleleng; I Made Gerindem (almarhum) yang merupakan tokoh seniman karawitan dari Desa Peliatan, Kabupaten Gianyar; I Nyoman Singgin Wikarman (almarhum) sebagai seniman sastra dari Kabupaten Bangli dan terakhir Umbu Landu Paranggi (75) yang merupakan seniman sastra modern kelahiran Waingapu, Nusa Tenggara Timur.
"Dengan pemberian penghargaan ini, kami harapkan para seniman lebih termotivasi lagi untuk mengembangkan karya-karya terbaiknya untuk mengharumkan nama Bali," ucapnya didampingi Kabid Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Disbud Bali Ni Wayan Sulastriani itu.
Kriteria utama penerima Penghargaan Seni Dharma Kusuma, lanjut Dewa Beratha, haruslah mempunyai hasil karya yang monumental dan telah diterima oleh masyarakat secara luas.
Di samping mereka itu terus mengabdi dan tidak pernah putus hingga sekarang dalam karyanya di bidang seni.
"Jadi, bagaimana kita bersama-sama dalam memelihara dan mengembangkan kebudayaan Bali, serta dari sisi pemerintah juga menyiapkan kegiatan dan ruang untuk menjaga seni dan budaya Bali," ujarnya.
Ke depan, pihaknya mengharapkan lebih banyak penghargaan yang dapat diberikan, kepada putra-putri Bali maupun non Bali yang memang berjasa membawa dan mengharumkan nama Bali hingga ke mancanegara.
Ketujuh penerima Dharma Kusuma dari Pemprov Bali tersebut, selain mendapatkan piagam penghargaan dari Gubernur Bali, juga berhak menerima uang Rp11 juta dan medali emas seberat 20 gram.
Penghargaan Seni Dharma Kusuma diserahkan langsung oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada puncak peringatan Hari Jadi ke-60 Provinsi Bali di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar. Kemudian dilanjutkan dengan acara ramah tamah dengan penerima penghargaan di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018