Gianyar (Antaranews Bali) - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali Bersama Dinas Komunikasi Dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Gianyar mengadakan literasi media di gedung Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) Dinas Tenaga Kerja, Rabu.
   
Kegiatan tersebut mengusung tema  "Bijak Bermedia Sosial dan Melawan Hoax" Diskominfos ingin memberi bekal pengetahuan berinteraksi dengan media sosial secara baik dan benar kepada segenap masyarakat pengguna internet.
    
Kepala Seksi Sumberdaya Komunikasi Publik Ida Bagus Ketut Agung Ludra mengatakan, literasi media yang ke-8 di Kabupaten Gianyar ini bertujuan mengedukasi masyarakat kenali hoax.
   
Ia juga menambahkan bahwa hoax dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga literasi media itu penting dan akan terus dilaksanakan.
    
"Hoax dalam kasus tertentu sangat potensial membahayakan keutuhan hidup berbangsa. Itu sebabnya Diskominfos Provinsi Bali terus bergerak melakukan literasi dan sosialisasi penggunaan internet yang baik dan benar, agar masyarakat tidak terjerumus menjadi korban hoax yang dapat membahayakan kehidupan berbangsa," ujarnya saat memberikan sambutan.
   
Lebih lanjut Ida Bagus Ketut Ludra mengatakan bahwa internet sudah massif penggunaannya, sudah memasuki kehidupan sehari-hari.
   
Ia mengatakan dampak negatif dari penggunaan internet dan media sosial adalah tersebarnya hoax. Namun di sisi lain pemerintah tidak dapat melawan atau menghentikan peredaran hoax tersebut.
   
Melalui literasi media ini pemerintah ingin memberikan edukasi dan mencerdaskan masyarakat agar mampu memilah anatara berita hoax ataupun fakta.
   
Harapannya dengan literasi media ini, anak-anak yang hadir diharapkan mampu menjadi satelit penyebarluasan informasi yang benar. Sehingga dengan literasi media dapat memberikan pemahaman cara bermedia sosial yang baik dan benar sehingga generasi muda terhindar dari hukum yang disebabkan oleh ketidaktahuan tentang penyebarluasan informasi hoax.
   
Di sisi lain Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Gianyar I Gede Daging mengapresiasi perkembangan media yang begitu pesat, karena dapat mempermudah untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi sehingga mampu menghemat waktu dan biaya.
   
Namun Gede Daging juga menyayangkan penyalahgunaan  media sosial dalam menyebarkan informasi, hal ini berdampak terhadap banyaknya pengguna media sosial yang masuk ke ranah hukum akibat dari penyebaran informasi yang tidak menggunakan etika.
   
Gede Daging berharap dengan literasi media kali ini masyarakat mengetahui etika dan tata cara menggunakan sosial media.
    
"Dengan literasi media kali ini saya harap kita tahu tata cara dan etika dalam menggunakan media sosial dan menyikapi berita hoax," ujarnya.
    
Tim Literasi Dinas Kominfos Provinsi Bali juga menggandeng beberapa nara sumber di luar Dinas Kominfos yang memang ahli dalam bidangnya. Antara lain yang dilibatkan adalah dari Polda Bali, yakni Kanit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Bali Kompol I Wayan Wisnawa Adi Putra yang membawakan materi literasi digital edukasi bicara baik dan bijak bermedia sosial guna terpeliharanya kamtibmas yang kondusif.
   
Sementara dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bali, turut dilibatkan Ketua PWI Bali, IGMB Dwikora Putra. Dalam literasi yang dihadiri anak-anak dari beberapa SMA/SMK Kabupaten Gianyar, Dwikora Putra menyampaikan bahwa pers yang profesional akan mendorong masyarakat bisa menjadi lebih cerdas ketika dihadapkan pada banyak pilihan dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan.
   
Sementara itu, dari Diskominfos Provinsi Bali turut hadir sebagai pembicara Kasi Pengelolaan Opini Public Ida Bagus Made Sutresna. Dalam paparannya Ida Bagus Made Sutresna mengajak seluruh masyarakat untuk bijak bermedia sosial dan melawan hoax. (*)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018