Badung (Antaranews Bali) - Wakil Bupati Badung, Bali, I Ketut Suiasa meninjau evakuasi pasien di RSUD Mangusada, Badung, pasca-gempa di Lombok, NTB, yang dirasakan di Pulau Bali pada Minggu (5/8) malam.
"Saya mengunjungi langsung dan melihat kondisi pasien, dalam kondisi gempa ini tentu kami harus mengambil langkah yang sigap dan melakukan antisipasi sesuai dengan keadaan dan kemampuan yang kita miliki," ujar Wabup Suiasa di RSUD Mangusada.
Ia mengatakan, demi amannya kondisi dan tenangnya para pasien, proses layanan kesehatan, perawatan, pemeriksaan dan tindakan medis lainnya dapat berjalan sebagaimana mestinya, pihak rumah sakit melakukan langkah darurat dengan membuat tenda di halaman pakir RSUD Mangusada Badung.
"Dengan didirikan tenda darurat ini kami harap dapat melindungi para pasien, dan ketersediaan tenda sudah kami hitung cukup, karena sudah semua tim bergerak, melalui tim terpadu dari Pemadam Kebakaran dan BPBD yang memiliki sarana dan prasarana yang sudah dikerahkan disini, termasuk tenaga lapangan seperti tenaga teknis, petugas kesehatan untuk melakukan siaga penuh dalam perawatan kepada masyarakat.
Wabup Suiasa juga menyampaikan apresiasi atas sinergi RSUD Mangusada, Dinas Damkar dan BPBD Badung yang bergerak cepat mengevakuasi pasien dan mendirikan tenda darurat di halaman rumah sakit itu.
“Meskipun masyarakat dilayani dalam tempat sementara dan darurat, tetapi dari segi layanan tetap normal dan tidak ada layanan yang dikurangi," ujarnya.
Direktur RSUD Mangusada, I Nyoman Gunarta mengatakan, saat kejadian gempa berlangsung, total ada 160 orang pasien yang dievakuasi keluar.
"Untuk tenda yang dipasang di halaman, kami mendapatkan bantuan dari BPBD dan Damkar. Selain itu kami juga menyewa tenda sebanyak 20 unit untuk menjamin keamanan seluruh pasien," katanya.
Ia menjelaskan, pihak RSUD Mangusada akan terus memantau informasi dari BMKG terkait gempa susulan. Apabila dikatakan potensi terjadinya gempa susulan kecil, pihaknya akan menawarkan pasien untuk kembali ke ruangan.
"Tapi kalau memang pasien merasa lebih nyaman dan nyaman dirawat di luar ruangan, maka kami akan menyediakan perawat cadangan untuk siaga di rumah sakit untuk merawat pasien yang berada di luar ruangan," ujarnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya mengunjungi langsung dan melihat kondisi pasien, dalam kondisi gempa ini tentu kami harus mengambil langkah yang sigap dan melakukan antisipasi sesuai dengan keadaan dan kemampuan yang kita miliki," ujar Wabup Suiasa di RSUD Mangusada.
Ia mengatakan, demi amannya kondisi dan tenangnya para pasien, proses layanan kesehatan, perawatan, pemeriksaan dan tindakan medis lainnya dapat berjalan sebagaimana mestinya, pihak rumah sakit melakukan langkah darurat dengan membuat tenda di halaman pakir RSUD Mangusada Badung.
"Dengan didirikan tenda darurat ini kami harap dapat melindungi para pasien, dan ketersediaan tenda sudah kami hitung cukup, karena sudah semua tim bergerak, melalui tim terpadu dari Pemadam Kebakaran dan BPBD yang memiliki sarana dan prasarana yang sudah dikerahkan disini, termasuk tenaga lapangan seperti tenaga teknis, petugas kesehatan untuk melakukan siaga penuh dalam perawatan kepada masyarakat.
Wabup Suiasa juga menyampaikan apresiasi atas sinergi RSUD Mangusada, Dinas Damkar dan BPBD Badung yang bergerak cepat mengevakuasi pasien dan mendirikan tenda darurat di halaman rumah sakit itu.
“Meskipun masyarakat dilayani dalam tempat sementara dan darurat, tetapi dari segi layanan tetap normal dan tidak ada layanan yang dikurangi," ujarnya.
Direktur RSUD Mangusada, I Nyoman Gunarta mengatakan, saat kejadian gempa berlangsung, total ada 160 orang pasien yang dievakuasi keluar.
"Untuk tenda yang dipasang di halaman, kami mendapatkan bantuan dari BPBD dan Damkar. Selain itu kami juga menyewa tenda sebanyak 20 unit untuk menjamin keamanan seluruh pasien," katanya.
Ia menjelaskan, pihak RSUD Mangusada akan terus memantau informasi dari BMKG terkait gempa susulan. Apabila dikatakan potensi terjadinya gempa susulan kecil, pihaknya akan menawarkan pasien untuk kembali ke ruangan.
"Tapi kalau memang pasien merasa lebih nyaman dan nyaman dirawat di luar ruangan, maka kami akan menyediakan perawat cadangan untuk siaga di rumah sakit untuk merawat pasien yang berada di luar ruangan," ujarnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018