Denpasar (Antaranews Bali) - Sekitar 3.200 prangko koleksi dari berbagai negara dipajang dalam pameran Bali Philately Exhibition (Baliphex) 2018, yang digelar di Museum Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Bali.
"Prangko memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Walaupun saat ini surat-menyurat sudah ditinggalkan, tetapi prangko tetap menjadi identitas sebuah negara yang menggambarkan ciri kehidupan bangsa Indonesia sejak dulu dan sekarang," ujar Ketua Panitia Baliphex 2018 Gede Ngurah Surya Adhinata di Denpasar, Bali, Minggu.
Ia menjelaskan, pameran itu diikuti oleh puluhan peserta dari 15 provinsi di Indonesia. Selain itu, pemeran tersebut juga menjadi ajang "Four Nations Stamps Exhibition" atau eksibisi persahabatan filatelis dari empat negara yaitu, Indonesia, Singapura, Thailand, dan Malaysia.
"Prangko yang dipamerkan cukup beragam, mulai dari tahun 1930-an hingga tahun 2018. Beberapa prangko yang dipamerkan memiliki gambar tentang penjajahan Hindia Belanda, tokoh-tokoh nasional, beragam flora dan fauna yang berada di Indonesia, kehidupan Bali tempo dulu dan yang baru adalah perangko bergambar logo Asian Games 2018," katanya.
Untuk lebih mengenalkan dunia filateli kepada generasi muda, Surya mengakui, pihaknya sengaja mengundang pelajar dari berbagai sekolah untuk mengunjungi pameran tersebut.
"Kami mengundang pelajar dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman mereka mengenai literasi, sejarah dan nasionalisme. Yang terpenting agar mereka lebih mengetahui dunia filateli yang saat ini mulai ditinggalkan seiring dengan kemajuan teknologi," katanya.
Wirat, seorang pelajar SMP mengatakan ia bersama teman sekolahnya antusias mengunjungi pameran tersebut, karena ingin melihat prangko dari zaman dahulu.
"Kami jadi mengetahui sejarah pada zaman dahulu dengan melihat prangko. Dan, prangko yang sudah lama tersebut juga terlihat masih terawat dengan baik sehingga masih bisa dibaca dengan jelas," ujarnya.
Sementara itu, pameran Baliphex 2018 yang diadakan oleh Persatuan Filatelis Indonesia (PFI) Bali dan PT POS Indonesia (Persero) Regional VIII Wilayah Bali itu akan berlangsung setiap hari hingga 8 Agustus 2018. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Prangko memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Walaupun saat ini surat-menyurat sudah ditinggalkan, tetapi prangko tetap menjadi identitas sebuah negara yang menggambarkan ciri kehidupan bangsa Indonesia sejak dulu dan sekarang," ujar Ketua Panitia Baliphex 2018 Gede Ngurah Surya Adhinata di Denpasar, Bali, Minggu.
Ia menjelaskan, pameran itu diikuti oleh puluhan peserta dari 15 provinsi di Indonesia. Selain itu, pemeran tersebut juga menjadi ajang "Four Nations Stamps Exhibition" atau eksibisi persahabatan filatelis dari empat negara yaitu, Indonesia, Singapura, Thailand, dan Malaysia.
"Prangko yang dipamerkan cukup beragam, mulai dari tahun 1930-an hingga tahun 2018. Beberapa prangko yang dipamerkan memiliki gambar tentang penjajahan Hindia Belanda, tokoh-tokoh nasional, beragam flora dan fauna yang berada di Indonesia, kehidupan Bali tempo dulu dan yang baru adalah perangko bergambar logo Asian Games 2018," katanya.
Untuk lebih mengenalkan dunia filateli kepada generasi muda, Surya mengakui, pihaknya sengaja mengundang pelajar dari berbagai sekolah untuk mengunjungi pameran tersebut.
"Kami mengundang pelajar dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman mereka mengenai literasi, sejarah dan nasionalisme. Yang terpenting agar mereka lebih mengetahui dunia filateli yang saat ini mulai ditinggalkan seiring dengan kemajuan teknologi," katanya.
Wirat, seorang pelajar SMP mengatakan ia bersama teman sekolahnya antusias mengunjungi pameran tersebut, karena ingin melihat prangko dari zaman dahulu.
"Kami jadi mengetahui sejarah pada zaman dahulu dengan melihat prangko. Dan, prangko yang sudah lama tersebut juga terlihat masih terawat dengan baik sehingga masih bisa dibaca dengan jelas," ujarnya.
Sementara itu, pameran Baliphex 2018 yang diadakan oleh Persatuan Filatelis Indonesia (PFI) Bali dan PT POS Indonesia (Persero) Regional VIII Wilayah Bali itu akan berlangsung setiap hari hingga 8 Agustus 2018. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018