Jimbaran (Antaranews Bali) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) Gede Sumarjaya Linggih mengaku bangga dengan berdirinya patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.
"Saya merasa bangga dan bersyukur patung GWK telah berdiri secara kokoh yang menjadi ikon baru sektor pariwisata Pulau Dewata," kata Sumarjaya Linggih, disela acara syukuran rampungnya pemasangan patung GWK di pelataran festival GWK Jimbaran Bali, Sabtu.
Ia mengatakan dengan berdirinya patung GWK yang merupakan karya maestro seni Nyoman Nuarta, akan menjadi ikon pariwisata, sehingga para pelancong yang datang ke Bali akan mendapat tambahan objek wisata baru di kawasan taman GWK tersebut.
"Para wisatawan akan mendapatkan tambahan objek wisata baru di kawasan tersebut. Kehadiran GWK diharapkan akan mampu menyerap wisatawan lebih banyak ke Pulau Dewata," ucapnya.
Menurut pemrakarsa sekaligus maestro seni Nyoman Nuarta, GWK tidak hanya menjadi suatu karya seni dan diproses secara kesenian, tapi juga menjadi suatu terobosan ilmu dan teknologi.
Ia mengatakan dunia mengisahkan tradisi dan kandungan kosmologinya, menjadi berada di zaman sekarang dengan sebenar-benarnya. Dengan menumbuhkan dirinya lewat perkembangan terkini dan mewujudkan inti gagasan dan semangat berikutnya.
"Ini rasanya mimpi besar dari masyarakat kita dari sepanjang menghayati hidup sebagai bangsa. Sebagaimana juga gagasan-gagasan pendahulu yang menyatukan kepercayaan orang-orang sebagai suatu masyarakat yang berdaya dan bebas menentukan nasibnya sendiri dalam arus zaman," ujarnya.
Kontur GWK dirancang dalam sistem berlapis-lapis. Patung diiris secara horizontal untuk dipotong menjadi segmen-segmen, yang menjadi modul-modul berukuran 3X4 meter dengan kedalaman yang bervariasi.
Pemodelan GWK tersebut menghasilkan paten kekayaan intelektual tersendiri dengan paten bernomor 00388 tahun 1993 tercatat di Kementerian Kehakiman RI. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya merasa bangga dan bersyukur patung GWK telah berdiri secara kokoh yang menjadi ikon baru sektor pariwisata Pulau Dewata," kata Sumarjaya Linggih, disela acara syukuran rampungnya pemasangan patung GWK di pelataran festival GWK Jimbaran Bali, Sabtu.
Ia mengatakan dengan berdirinya patung GWK yang merupakan karya maestro seni Nyoman Nuarta, akan menjadi ikon pariwisata, sehingga para pelancong yang datang ke Bali akan mendapat tambahan objek wisata baru di kawasan taman GWK tersebut.
"Para wisatawan akan mendapatkan tambahan objek wisata baru di kawasan tersebut. Kehadiran GWK diharapkan akan mampu menyerap wisatawan lebih banyak ke Pulau Dewata," ucapnya.
Menurut pemrakarsa sekaligus maestro seni Nyoman Nuarta, GWK tidak hanya menjadi suatu karya seni dan diproses secara kesenian, tapi juga menjadi suatu terobosan ilmu dan teknologi.
Ia mengatakan dunia mengisahkan tradisi dan kandungan kosmologinya, menjadi berada di zaman sekarang dengan sebenar-benarnya. Dengan menumbuhkan dirinya lewat perkembangan terkini dan mewujudkan inti gagasan dan semangat berikutnya.
"Ini rasanya mimpi besar dari masyarakat kita dari sepanjang menghayati hidup sebagai bangsa. Sebagaimana juga gagasan-gagasan pendahulu yang menyatukan kepercayaan orang-orang sebagai suatu masyarakat yang berdaya dan bebas menentukan nasibnya sendiri dalam arus zaman," ujarnya.
Kontur GWK dirancang dalam sistem berlapis-lapis. Patung diiris secara horizontal untuk dipotong menjadi segmen-segmen, yang menjadi modul-modul berukuran 3X4 meter dengan kedalaman yang bervariasi.
Pemodelan GWK tersebut menghasilkan paten kekayaan intelektual tersendiri dengan paten bernomor 00388 tahun 1993 tercatat di Kementerian Kehakiman RI. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018