Denpasar (Antaranews Bali) - Relawan dan praktisi psikologi dari lembaga sosial "Dompet Dhuafa" (DD) bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menyediakan ruang bermain dan belajar untuk memulihkan kondisi psikologis anak-anak korban gempa di kawasan Sembalun, Lombok, NTB.
Aktivis kemanusiaan DD dan Koordinator Respon Dukungan Psikologis Bencana Sembalun, Maya Sita Darlina, SPsi, Psikolog, dalam keterangan pers yang diterima Antara di Denpasar, Sabtu, menyebutkan "sekolah ceria ramah anak" itu bertujuan untuk memberi motivasi agar anak-anak mampu beradaptasi dan kembali bersemangat ke sekolah.
Selain itu, relawan Pshycological First Aid (PFA) DD juga memberikan bimbingan psikologis kepada para ibu dan ayah serta perwakilan sekolah, agar mereka bisa memahami bagaimana secara bersama-sama antara anak dan orang tua serta guru menghadapi situasi pascabencana melalui pendampingan anak-anak mereka agar bersemangat kembali, termasuk bersekolah.
Menurut dia, "support psikologis" itu membutuhkan waktu, karena itu PFA Dompet Dhuafa juga melibatkan warga lokal untuk diedukasi guna meneruskan program "healing" pada waktu-waktu berikutnya.
"Warga lokal diedukasi tentang bagaimana membuat program fun education sesuai klasifikasi usia dan diedukasi tentang bagaimana menjadi orang tua idola anak anak dalam berbagai situasi," ujar Kak Maya.
Dalam program itu diberikan kiat tentang bagaimana membuat anak-anak semangat sekolah, menjaga kebersihan, dan menanamkan nilai kebaikan.
"Perlunya pendampingan psikologis bagi anak-anak pascabencana dan keluarga menjadi benteng utama. Itu perlu treatment psikologis khusus sesuai dengan masalah yang ditimbulkan, karena itu apa yang telah dilakukan Dompet Dhuafa sangat mengagumkan," kata Ketua LPAI Kak Seto Mulyadi saat mengunjungi ana-anak korban gempa di Sembalun, Lombok, NTB (2/8).
Selain itu, aksi Dompet Dhuafa juga didukung oleh mobil Darling (Dapur Keliling) yang mendistribusikan makanan sehat bergizi seperti bubur kacang ijo dan roti bagi para pengungsi, terutama anak-anak.
Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf), serta dana lainnya dari perorangan, kelompok, dan perusahaan/lembaga yang halal dan legal.
Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali pada Minggu (29/7) pagi. Akibat kejadian tersebut, 17 orang tercatat meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka serta ribuan rumah dan fasilitas lainnya rusak. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Aktivis kemanusiaan DD dan Koordinator Respon Dukungan Psikologis Bencana Sembalun, Maya Sita Darlina, SPsi, Psikolog, dalam keterangan pers yang diterima Antara di Denpasar, Sabtu, menyebutkan "sekolah ceria ramah anak" itu bertujuan untuk memberi motivasi agar anak-anak mampu beradaptasi dan kembali bersemangat ke sekolah.
Selain itu, relawan Pshycological First Aid (PFA) DD juga memberikan bimbingan psikologis kepada para ibu dan ayah serta perwakilan sekolah, agar mereka bisa memahami bagaimana secara bersama-sama antara anak dan orang tua serta guru menghadapi situasi pascabencana melalui pendampingan anak-anak mereka agar bersemangat kembali, termasuk bersekolah.
Menurut dia, "support psikologis" itu membutuhkan waktu, karena itu PFA Dompet Dhuafa juga melibatkan warga lokal untuk diedukasi guna meneruskan program "healing" pada waktu-waktu berikutnya.
"Warga lokal diedukasi tentang bagaimana membuat program fun education sesuai klasifikasi usia dan diedukasi tentang bagaimana menjadi orang tua idola anak anak dalam berbagai situasi," ujar Kak Maya.
Dalam program itu diberikan kiat tentang bagaimana membuat anak-anak semangat sekolah, menjaga kebersihan, dan menanamkan nilai kebaikan.
"Perlunya pendampingan psikologis bagi anak-anak pascabencana dan keluarga menjadi benteng utama. Itu perlu treatment psikologis khusus sesuai dengan masalah yang ditimbulkan, karena itu apa yang telah dilakukan Dompet Dhuafa sangat mengagumkan," kata Ketua LPAI Kak Seto Mulyadi saat mengunjungi ana-anak korban gempa di Sembalun, Lombok, NTB (2/8).
Selain itu, aksi Dompet Dhuafa juga didukung oleh mobil Darling (Dapur Keliling) yang mendistribusikan makanan sehat bergizi seperti bubur kacang ijo dan roti bagi para pengungsi, terutama anak-anak.
Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf), serta dana lainnya dari perorangan, kelompok, dan perusahaan/lembaga yang halal dan legal.
Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali pada Minggu (29/7) pagi. Akibat kejadian tersebut, 17 orang tercatat meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka serta ribuan rumah dan fasilitas lainnya rusak. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018