Mataram (Antaranews) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat menerima laporan sementara korban meninggal dunia akibat gempa bumi bertambah menjadi lima orang.

"Laporan sementara yang kami terima korban meninggal dunia lima orang. Namun kami belum memperoleh data identitas para korban yang meninggal dunia tersebut," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB Agung Pramuja, ketika dihubungi dari Mataram, Minggu.

Data sementara, identitas korban meninggal dunia adalah Sandi (20) di Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Selain itu, Siti Nur Ismawida (30), salah seorang warga Malaysia yang dilaporkan meninggal dunia tertimpa tembok roboh di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Tiga korban meninggal dunia belum diketahui identitasnya. Satu jenazah warga Kokok Putek, masih diurus di Puskesmas Sembalun. "Dua korban meninggal dunia ada di Obel-Obel, Kecamatan Sambalia, tapi kami belum dapat identitasnya. Baru laporan sementara," kata Agung, yang mengaku masih terus berkoordinasi dengan tim BPBD Kabupaten/kota yang terdampak gempa bumi.

Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, NTB, Minggu, pukul 06.47 WITA, namun tidak berpotensi tsunami.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa bumi tersebut pada koordinat 8,4 lintang selatan, dan 116,55 bujur timur. Lokasi gempa terjadi di darat pada jarak 47 KM arah Timur kota Mataram, ibu kota Provinsi NTB, pada kedalaman 24 KM.

Hingga berita ini diturunkan, gempa bumi susulan masih dirasakan warga Kota Mataram, sekitar pukul 09.55 WITA. "Itu sudah kesekian kalinya. Untuk sementara, lebih baik di luar rumah bersama anak-anak, khawatir sewaktu-waktu gempa kembali terjadi," kata Zuhriatul, salah seorang warga Kelurahan Kebon Sari, Kota Mataram.

Gubernur NTB
Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi menyampaikan duka mendalam atas   bencana gempa bumi yang terjadi di wilayahnya pada Minggu pagi.

"Saya mendoakan  para korban luka segera diberikan kesembuhan, juga doa bagi korban yang meninggal dunia.  Pemda juga sedang mendata semua kerugian yang dialami warga," kata Muhammad Zainul Majdi di Pancor, Lombok Timur, Minggu.

Ia menuturkan, begitu terjadi gempa dirinya sudah mendapatkan informasi bahwa Presiden Joko Widodo sudah mengintruksikan kepada kepala BNPB untuk segera menangani   dampak dari gempa yang terjadi hari ini di Lombok dan sekitarnya.

Gubernur menambahkan, pemda juga akan memperbaiki sarana-sarana yang ada, termasuk rumah warga yang terkena musibah segera akan ditangani.
"Kita berduka cita karena ada musibah yang tidak bisa kita hindarkan. Musibah yang memang merupakan ketetapan Allah SWT. Pagi hari ini dan baru saja susul-menyusul, gempa," ucapnya.

TGB mengaku terus memonitor keadaan di seluruh penjuru, khususnya di bagian utara dari Lombok Timur, dimana dilaporkan adanya 10 korban meninggal. (ed)
 

Pewarta: Awaludin

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018