Gianyar (Antaranews Bali) - Kebun binatang "Bali Zoo" di Desa Singapadu, Kabupaten Gianyar mengasah kemampuan berburu kepada tiga anak kembar harimau sumatera untuk pertama kalinya setelah dikenalkan kepada pengunjung sekaligus memperingati Hari Harimau Internasional.
"Kami berikan mereka program pengayaan khusus untuk menstimulasi indra penciuman harimau termasuk anak kembar tiga harimau tersebut," kata Kepala Hubungan Masyarakat Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Desa Singapadu, Gianyar, Sabtu.
Menurut Emma, stimulasi kepada harimau kembar tiga bernama Tigor, Togar dan Zora itu harus tetap diberikan karena hidup di dalam kebun binatang tidak sama dengan hidup di alam liar, sehingga naluri dan perilaku mereka juga harus diarahkan sesuai habitat asli agar apabila siap dilepas ke alam liar, hewan terancam punah itu dapat menyesuaikan diri.
Anak harimau yang lahir 3 Mei 2018 itu saat ini sudah berada dengan induk mereka di kandang "tiger trail" yang berada di kebun binatang seluas 12 hektare tersebut. Di kandang itu, pengelola menyiapkan sejumlah karung dan kotak yang diwarnai menyerupai zebra yang didalamnya berisi tiga kilogram daging sapi segar.
Setelah menunggu sekitar dua jam, induk harimau betina bernama Sean berusia 5 tahun itu kemudian mengoyak kotak tersebut dan menyantap daging di dalamnya diikuti ketiga anak kembar lucu tersebut.
Adanya program itu menjadi daya tarik tersendiri kepada pengunjung karena untuk pertama kalinya bisa menyaksikan hewan buas tersebut melahap makanan bersama dengan tiga anak kembarnya. "Saya adalah penyayang binatang dan edukasi ini penting untuk anak harimau agar seperti kehidupan di alamnya," kata pengunjung dari Hungaria, Titti Kiss.
Selain menyaksikan langsung ketiga anak kembar lucu itu, para pengunjung juga ditawarkan melukis wajah menyerupai harimau untuk menyemarakkan hari harimau sedunia.
Dengan demikian, para pengunjung memiliki kepedulian dan kesadaran terhadap upaya konservasi harimau sumatera yang terancam punah itu. Kelahiran ketiga harimau kembar itu merupakan yang pertama di Bali oleh induk betina bernama Sean berusia 5 tahun dan jantan bernama Pandeka (3,5 tahun).
Anak harimau yang lahir melalui proses kelahiran normal itu juga sudah dipasangi "microchip" oleh Tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali beserta Tim Konservasi Wilayah II Gianyar.
Dengan bertambahnya keluarga baru hewan langka endemik khas Indonesia itu, jumlah koleksi yang ada di Bali Zoo saat ini mencapai lima ekor, sedangkan harimau benggala tercatat sebanyak 13 ekor yang dikoleksi di Bali Zoo. (*)
Video oleh Dewa Wiguna
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami berikan mereka program pengayaan khusus untuk menstimulasi indra penciuman harimau termasuk anak kembar tiga harimau tersebut," kata Kepala Hubungan Masyarakat Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Desa Singapadu, Gianyar, Sabtu.
Menurut Emma, stimulasi kepada harimau kembar tiga bernama Tigor, Togar dan Zora itu harus tetap diberikan karena hidup di dalam kebun binatang tidak sama dengan hidup di alam liar, sehingga naluri dan perilaku mereka juga harus diarahkan sesuai habitat asli agar apabila siap dilepas ke alam liar, hewan terancam punah itu dapat menyesuaikan diri.
Anak harimau yang lahir 3 Mei 2018 itu saat ini sudah berada dengan induk mereka di kandang "tiger trail" yang berada di kebun binatang seluas 12 hektare tersebut. Di kandang itu, pengelola menyiapkan sejumlah karung dan kotak yang diwarnai menyerupai zebra yang didalamnya berisi tiga kilogram daging sapi segar.
Setelah menunggu sekitar dua jam, induk harimau betina bernama Sean berusia 5 tahun itu kemudian mengoyak kotak tersebut dan menyantap daging di dalamnya diikuti ketiga anak kembar lucu tersebut.
Adanya program itu menjadi daya tarik tersendiri kepada pengunjung karena untuk pertama kalinya bisa menyaksikan hewan buas tersebut melahap makanan bersama dengan tiga anak kembarnya. "Saya adalah penyayang binatang dan edukasi ini penting untuk anak harimau agar seperti kehidupan di alamnya," kata pengunjung dari Hungaria, Titti Kiss.
Selain menyaksikan langsung ketiga anak kembar lucu itu, para pengunjung juga ditawarkan melukis wajah menyerupai harimau untuk menyemarakkan hari harimau sedunia.
Dengan demikian, para pengunjung memiliki kepedulian dan kesadaran terhadap upaya konservasi harimau sumatera yang terancam punah itu. Kelahiran ketiga harimau kembar itu merupakan yang pertama di Bali oleh induk betina bernama Sean berusia 5 tahun dan jantan bernama Pandeka (3,5 tahun).
Anak harimau yang lahir melalui proses kelahiran normal itu juga sudah dipasangi "microchip" oleh Tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali beserta Tim Konservasi Wilayah II Gianyar.
Dengan bertambahnya keluarga baru hewan langka endemik khas Indonesia itu, jumlah koleksi yang ada di Bali Zoo saat ini mencapai lima ekor, sedangkan harimau benggala tercatat sebanyak 13 ekor yang dikoleksi di Bali Zoo. (*)
Video oleh Dewa Wiguna
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018