Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Senyum Denpasar, Bali, selama Januari hingga awal Agustus 2011 memberikan layanan operasi bibir sumbing dan cacat wajah terhadap 211 penderita kelainan pada bagian tubuh tersebut.

"Tren jumlah penderita cacat di bagian wajah yang dioperasi sejak 2011 itu terus meningkat dan cukup banyak. Sedangkan selama 2010 yang dioperasi berjumlah 241 orang," kata Sukma Dewi, Manajer Operasional Yayasan Senyum di sela-sela acara buka puasa bersama yang diikuti puluhan penderita cacat fisik yang ditangani yayasan tersebut.

Dia menjelaskan, tren peningkatan jumlah penderita cacat yang dioperasi itu karena mereka tidak hanya berasal dari Pulau Dewata saja, tetapi ada juga dari Nusa Tenggara Barat dan Timur.

Bahkan sebagian penderita cacat yang dioperasi juga berasal dari wilayah Kalimantan dan Sumatera.

"Sekitar 85 persen dari jumlah pasien kami operasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah. Sedangkan sisanya dibawa ke beberapa rumah sakit swasta yang sebelumnya bekerja sama dengan kami," ujarnya.

Mengenai biaya operasi, Sukma menjelaskan, khusus untuk warga miskin semuanya ditanggung oleh yayasan. "Untuk penderita dari luar daerah, kami tidak hanya menanggung biaya operasi dan perawatan, tetapi juga biaya akomodasi dan keperluan sehari-hari," ucapnya.

Seperti saat ini, sekitar 12 penderita asal luar Pulau Dewata, berdiam dan menjalani perawatan di tempat yang tersedia di yayasan.

"Lamanya para penderita menjalani perawatan tergantung dari apa kecacatab yang dialaminya. Untuk penderita bibir sumbing sekitar sepekan, sedangkan kelainan pada wajah cukup lama bisa berbulan-bulan," katanya.

Menurut Suksma, sejak didirikan pada 2005 sampai sekarang, yayasan yang terletak tak jauh dari RSUP Sanglah itu telah menangani sekitar 1.000 penderita bibir sumbing dan kelainan pada bagian wajah.

Total penderita yang sudah dioperasi, tambah dia, selama kurun waktu tersebut mencapai 826 orang. Jumlah itu berdasarkan hasil rekapitulasi yayasan.

"Jumlah penderita didominasi oleh anak-anak, yakni sekitar 70 persen, sedangkan sisanya 30 persen kalangan dewasa," ujarnya.

Mengenai acara buka puasa berasama tersebut, Sukma mengatakan, kegiatan itu bagian dari peringatan HUT Yayasan Senyum yang dirayakan setiap bulan Agustus.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011