Denpasar (Antaranews Bali) - Perusahaan jaringan pembayaran digital terbesar di dunia "Visa" berkolaborasi dengan perusahaan startup Cashlez penyedia mobile point of sale (m-POS), memperluas penerimaan kartu pembayaran di sejumlah destinasi wisata populer di Indonesia, antara lain Bali, Lombok, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Medan, dan Bandung.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman di Jakarta mengatakan bahwa konsumen saat ini lebih mengutamakan proses pembayaran yang bebas gangguan. 

"Berdasarkan studi "Consumer Payment Attitud" terbaru yang dilakukan Visa, konsumen memiliki ekspektasi yang tinggi saat melakukan pembayaran. Sekitar 75 persen responden Indonesia menyatakan bahwa mereka lebih memilih pembayaran nirsentuh dari pada tunai jika tersedia secara luas di toko-toko," katanya. 

Melalui kolaborasi dengan Cashlez untuk mendistribusikan 5.000 perangkat m-POS, "Visa" berharap dapat mengurangi transaksi tunai termasuk di sektor usaha mikro, sekaligus memudahkan konsumen untuk membayar menggunakan kartu Visa di setiap destinasi wisata yang dikunjungi di Indonesia.

Visa dan Cashlez bekerja sama untuk mendistribusikan 5.000 perangkat mobile point of sale (m-POS) kepada pelaku usaha untuk memudahkan mereka dalam menerima pembayaran elektronik yang cepat, aman dan dapat diandalkan, termasuk pembayaran dengan menggunakan teknologi nirsentuh atau contactless. 

Penerimaan pembayaran elektronik diharapkan dapat membantu pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya, sebagaimana mereka akan dapat menerima pembayaran kartu dari sekitar 17 juta wisatawan mancanegara yang ditargetkan berkunjung ke Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di tahun ini[1], dan lebih dari 3 milyar kartu Visa di seluruh dunia.

Dengan mendistribusikan 5.000 perangkat m-POS di destinasi wisata, Visa berupaya mengimbangi antara banyaknya jumlah kartu pembayaran yang beredar dengan rendahnya tingkat penerimaan pembayaran nontunai di Indonesia, terutama di daerah terpencil.

Teddy Tee, CEO Cashlez, mengungkapkan Cashlez merupakan perusahaan teknologi finansial pembayaran yang memberikan solusi untuk merchant dan menawarkan nilai lebih agar pemilik usaha dapat mengelola dan mengembangkan bisnisnya.

"Kami sangat mengapresiasi kolaborasi strategis antara Visa dan Cashlez. Kolaborasi ini dapat mendukung upaya kami dalam memperluas penerimaan pembayaran elektronik yang mempermudah para pelaku usaha dan konsumen dalam berinteraksi dan bertransaksi. Berfokus di sejumlah destinasi wisata unggulan, para pelaku usaha akan dapat menerima pembayaran elektronik dari wisatawan domestik maupun mancanegara yang penting bagi pengembangan bisnis mereka," ucapnya.
 
Program untuk sebarkan 5.000 perangkat m-POS dimulai pada bulan Juni 2018 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2019. Program menargetkan pelaku usaha di sejumlah sektor seperti akomodasi, pusat kuliner & restoran, toko pakaian, toko kelontong, toko bebas bea masuk (duty free shop), wahana rekreasi, lounge, toko serba ada, supermarket, spa kesehatan & kecantikan, apotek, kafe, toko kerajinan tangan, dan toko oleh-oleh.

"Dengan memperluas penerimaan pembayaran nontunai di destinasi wisata, Visa bermaksud mendorong pertumbuhan pembayaran elektronik di Indonesia. Berkolaborasi dengan Cashlez, kami ingin membantu para pelaku usaha agar dapat mengembangkan bisnisnya dengan menerima pembayaran nontunai, serta memudahkan para pemegang kartu Visa dalam menggunakan kartu pembayaran dimana pun di Indonesia," katanya.

Pewarta: Antaranews Bali

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018