Boyolali (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo menginginkan kuliner khas Indonesia menguasai rest area sepanjang jalan tol alih-alih gerai-gerai makanan waralaba internasional.
"Mengenai rest area, jangan sampai titik-titik yang ada kegiatan ekonomi justru diisi oleh merek asing. Saya minta di setiap rest area bukan diisi Starbucks, KFC tetapi diganti dengan soto, tahu guling, telur asin, wedang ronde, tengkleng, gudeg," katanya pada peresmian Gerbang Tol Ngemplak di Boyolali, Minggu.
Ia mengatakan upaya tersebut merupakan wujud keberpihakan pada merek lokal.
"Jangan sampai ada suara, `pak sekarang telur asin omzetnya anjlok," katanya.
Menurut dia, nantinya bukan hanya makanan dan minuman yang menjadi prioritas untuk mengisi "rest area" tetapi juga semua jenis produk unggulan.
Terkait dengan kemungkinan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) terkait arahan tersebut, Presiden mengatakan jika perintah sudah dilaksanakan maka tidak perlu dikeluarkan Inpres.
Sedangkan mengenai tarif sewa, dikatakannya akan disubsidi oleh kementerian terkait.
Sementara itu, terkait dengan keberadaan jalan tol yang nantinya menghubungkan seluruh daerah di Jawa mulai Jakarta hingga Banyuwangi tersebut, dikatakannya, merupakan suatu keharusan.
"Pembangunan harus dilaksanakan dalam rangka kompetisi pada persaingan global. Memperkuat daya saing kita. Kalau tidak maka kita makin ditinggal," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Mengenai rest area, jangan sampai titik-titik yang ada kegiatan ekonomi justru diisi oleh merek asing. Saya minta di setiap rest area bukan diisi Starbucks, KFC tetapi diganti dengan soto, tahu guling, telur asin, wedang ronde, tengkleng, gudeg," katanya pada peresmian Gerbang Tol Ngemplak di Boyolali, Minggu.
Ia mengatakan upaya tersebut merupakan wujud keberpihakan pada merek lokal.
"Jangan sampai ada suara, `pak sekarang telur asin omzetnya anjlok," katanya.
Menurut dia, nantinya bukan hanya makanan dan minuman yang menjadi prioritas untuk mengisi "rest area" tetapi juga semua jenis produk unggulan.
Terkait dengan kemungkinan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) terkait arahan tersebut, Presiden mengatakan jika perintah sudah dilaksanakan maka tidak perlu dikeluarkan Inpres.
Sedangkan mengenai tarif sewa, dikatakannya akan disubsidi oleh kementerian terkait.
Sementara itu, terkait dengan keberadaan jalan tol yang nantinya menghubungkan seluruh daerah di Jawa mulai Jakarta hingga Banyuwangi tersebut, dikatakannya, merupakan suatu keharusan.
"Pembangunan harus dilaksanakan dalam rangka kompetisi pada persaingan global. Memperkuat daya saing kita. Kalau tidak maka kita makin ditinggal," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018