Denpasar (Antaranews Bali) - PT Pertamina menjamin pasokan dan distribusi bahan bakar minyak aman di Bali pascaerupsi Gunung Agung karena pihaknya telah menyiapkan antisipasi terkait keadaan darurat bencana alam. 

"Penyaluran BBM wilayah Bali pascaerupsi tetap dalam jumlah normal," kata Manajer Komunikasi Pertamina Pemasaran Regional V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Rifky Rahman Yusuf dihubungi dari Denpasar, Senin. 

Menurut Rifky, Pertamina telah menyiapkan pola pasokan reguler, alternatif, dan darurat yang dipasok tidak hanya dari terminal BBM yang ada di Bali tetapi juga didukung terminal cadangan yakni di Surabaya, Situbondo, Cilacap dan Balikpapan. 

Pihaknya mencatat rata-rata penyaluran BBM per hari untuk premium mencapai 716 kiloliter, pertalite mencapai 1.138 kiloliter, pertamax 711 kiloliter dan pertamax turbo mencapai 6 kiloliter, sedangkan untuk BBM jenis solar mencapai 548 kiloliter, dexlite 43 kiloliter dan pertamina dex mencapai 5 kiloliter. 

Tidak hanya BBM, penyaluran produk elpiji subsidi 3kg sebesar  630 metrik ton per hari dan "bright gas" 5,5 kg dan 12 kg sebesar 40 metrik ton per hari dan untuk avtur atau bahan bakar pesawat mencapai 2.400 kiloliter per hari. 

BBM dan elpiji di Bali dipasok dari dua terminal yakni di Sanggaran Denpasar dan Manggis serta untuk LPG di Depo Manggis Karangasem serta untuk avtur dipasok dari depo pengisian pesawat udara Ngurah Rai. 

Penyaluran BBM itu saat ini dilayani oleh 191 SPBU yang tersebar di Bali dan untuk elpiji didukung 14 stasiun pengisian bahan bakar gas, 96 agen dan 2.564 pangkalan elpiji. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) menyebutkan hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, masih tidak stabil dan berpotensi diikuti erupsi. Erupsi tersebut berupa gas dan abu vulkanik serta erupsi dengan mengeluarkan lava pijar atau strombolian. (ed)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018