Singaraja (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan pengembangan perkebunan tebu seluas 1.200 hektare di daerah Gerokgak, Kabupaten Buleleng dapat meningkatkan pendapatan dan menyejahterakan petani di daerah tersebut.
"Saya menyambut baik kerja sama ini, tentu akan menjadi sejarah bagi Bali, khususnya Gerogkak. Selama ini, petani lahan kering di Gerokgak hanya dapat mengusahakan lahannya dengan menanam palawija sekali dalam setahun saat musim hujan," katanya saat bertatap muka dengan petani tebu di Desa Penyabangan, Gerokgak, Singaraja, Sabtu.
Menurut dia, dengan adanya pengembangan tanaman tebu, maka sebagian lahan petani dapat ditanami sepanjang tahun.
Adanya pengembangan perkebunan tebu ini juga diharapkan limbahnya untuk menunjang ketersediaan pakan ternak, khususnya sapi yang populasinya cukup banyak di Buleleng, khususnya di Gerokgak.
Pengembangan tanaman tebu dengan seluas 1.200 hektare pada lima desa di Kecamatan Gerokgak, Buleleng tersebut merupakan kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara XI.
"Nantinya kalau sudah masa panen akan dibawa ke Pabrik Gula Assembagoes, Situbondo, Jawa Timur, mengingat di Bali sendiri belum ada pabrik gula," katanya.
Pastika berharap, jika nantinya kebun tebu sudah luas serta hasilnya cukup banyak dan bagus, agar di Bali nantinya dibangun pabrik gula juga, agar produksinya bisa lebih cepat.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Direksi PT Perkebunan Nusantara Sebelas (XI) atas kerja samanya baik dalam hal pembinaan teknis, maupun dalam menampung hasil atau produksi tebu ini nantinya,`
Kepada masyarakat tani, pelaksana pengembangan tebu Kecamatan Gerokgak diharapkan dapat melaksanakan usaha tani dengan baik sesuai rekomendasi dan arahan teknis dari para petugas lapangan.
"Jika nanti perkebunannya cukup luas dan hasilnya bagus serta banyak, saya berharap agar nantinya ada pabrik gula juga di Bali," imbuhnya.
Orang nomor satu di Bali itu juga berharap agar nantinya tidak ada masalah jika tebu sudah siap dipanen.
Menurut Pastika, dari pengalaman terdahulu, masyarakat di Gerokgak diminta untuk menanam pohon jarak. Namun pada saat sudah siap panen, justru tidak ada yang membeli sehingga para petani rugi dan kecewa.
Untuk itu, Pastika menekankan agar semua berjalan baik nantinya agar tidak terjadi permasalahan serupa.
Sementara itu, Bupati Buleleng dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Buleleng Asta Smadi mengakui jika lahan di wilayah kecamatan Gerokgak belum bisa digarap optimal karena keterbatasan sumber air sehingga menurunkan pendapatan masyarakatnya.
Dengan pengembangan tanaman tebu di Gerokgak, sangat tepat pemanfaatan lahan dan produktivitasnya dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani maupun masyarakatnya.
"Kami minta masyarakat untuk dapat mengoptimalkan lahan keringnya yang selama ini tidak produktif untuk dapat dimanfaatkan dengan pengembangan tanaman tebu," katanya.
Sebelum bertatap muka, Gubernur Bali melaksanakan penanaman pohon tebu secara simbolis di lahan Kelompok Sumber Tani Utama seluas tujuh hektare dengan jumlah anggota 42 orang, di Desa Sumberkima, Gerokgak.
Selanjutnya juga dilaksanakan penandatanganan perjanjian kemitraan penggilingan tebu rakyat antara koperasi tebu mewakili petani tebu Kecamatan Gerokgak dengan PT Perkebunan Nusantara XI (Pabrik Gula Assembagoes) berlokasi di Sekretariat Koperasi Tani Agro Tani Mandiri, Desa Penyabangan, Gerokgak, Buleleng. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya menyambut baik kerja sama ini, tentu akan menjadi sejarah bagi Bali, khususnya Gerogkak. Selama ini, petani lahan kering di Gerokgak hanya dapat mengusahakan lahannya dengan menanam palawija sekali dalam setahun saat musim hujan," katanya saat bertatap muka dengan petani tebu di Desa Penyabangan, Gerokgak, Singaraja, Sabtu.
Menurut dia, dengan adanya pengembangan tanaman tebu, maka sebagian lahan petani dapat ditanami sepanjang tahun.
Adanya pengembangan perkebunan tebu ini juga diharapkan limbahnya untuk menunjang ketersediaan pakan ternak, khususnya sapi yang populasinya cukup banyak di Buleleng, khususnya di Gerokgak.
Pengembangan tanaman tebu dengan seluas 1.200 hektare pada lima desa di Kecamatan Gerokgak, Buleleng tersebut merupakan kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara XI.
"Nantinya kalau sudah masa panen akan dibawa ke Pabrik Gula Assembagoes, Situbondo, Jawa Timur, mengingat di Bali sendiri belum ada pabrik gula," katanya.
Pastika berharap, jika nantinya kebun tebu sudah luas serta hasilnya cukup banyak dan bagus, agar di Bali nantinya dibangun pabrik gula juga, agar produksinya bisa lebih cepat.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Direksi PT Perkebunan Nusantara Sebelas (XI) atas kerja samanya baik dalam hal pembinaan teknis, maupun dalam menampung hasil atau produksi tebu ini nantinya,`
Kepada masyarakat tani, pelaksana pengembangan tebu Kecamatan Gerokgak diharapkan dapat melaksanakan usaha tani dengan baik sesuai rekomendasi dan arahan teknis dari para petugas lapangan.
"Jika nanti perkebunannya cukup luas dan hasilnya bagus serta banyak, saya berharap agar nantinya ada pabrik gula juga di Bali," imbuhnya.
Orang nomor satu di Bali itu juga berharap agar nantinya tidak ada masalah jika tebu sudah siap dipanen.
Menurut Pastika, dari pengalaman terdahulu, masyarakat di Gerokgak diminta untuk menanam pohon jarak. Namun pada saat sudah siap panen, justru tidak ada yang membeli sehingga para petani rugi dan kecewa.
Untuk itu, Pastika menekankan agar semua berjalan baik nantinya agar tidak terjadi permasalahan serupa.
Sementara itu, Bupati Buleleng dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Buleleng Asta Smadi mengakui jika lahan di wilayah kecamatan Gerokgak belum bisa digarap optimal karena keterbatasan sumber air sehingga menurunkan pendapatan masyarakatnya.
Dengan pengembangan tanaman tebu di Gerokgak, sangat tepat pemanfaatan lahan dan produktivitasnya dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani maupun masyarakatnya.
"Kami minta masyarakat untuk dapat mengoptimalkan lahan keringnya yang selama ini tidak produktif untuk dapat dimanfaatkan dengan pengembangan tanaman tebu," katanya.
Sebelum bertatap muka, Gubernur Bali melaksanakan penanaman pohon tebu secara simbolis di lahan Kelompok Sumber Tani Utama seluas tujuh hektare dengan jumlah anggota 42 orang, di Desa Sumberkima, Gerokgak.
Selanjutnya juga dilaksanakan penandatanganan perjanjian kemitraan penggilingan tebu rakyat antara koperasi tebu mewakili petani tebu Kecamatan Gerokgak dengan PT Perkebunan Nusantara XI (Pabrik Gula Assembagoes) berlokasi di Sekretariat Koperasi Tani Agro Tani Mandiri, Desa Penyabangan, Gerokgak, Buleleng. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018