Denpasar (Antaranews Bali) - Tim pemenangan pasangan Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2 Mantra-Kerta meminta para pendukungnya dan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak percaya sepenuhnya terhadap hasil penghitungan cepat yang dilakukan SMRC.
"Kami tidak percaya dengan tim atau konsultan politik yang tidak ada pembandingnya. Kita harus percaya pada kekuatan diri sendiri yaitu 'real count' yang bersumber dari C1," kata Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta I Gede Ngurah Wididana, di Denpasar, Rabu.
Pihaknya hingga saat ini masih fokus pada penghitungan C1 dari TPS. Berdasarkan data yang terkumpul hingga pukul 20.00 Wita, suara yang masuk sudah lebih dari 40 persen.
Menurut Wididana, dari perolehan suara Mantra-Kerta unggul 2 persen dibandingkan pasangan nomor urut 1 Koster-Ace. "Kami lebih unggul, memang beda tipis tetapi terus ada peningkatan," ujarnya.
Dia mengimbau agar pendukung dan masyarakat untuk tidak percaya sepenuhnya hasil SMRC karena lembaga survei tersebut merupakan konsultan politik dari kubu pasangan nomor urut 1 (Koster-Ace) yang tidak ada pembandingnya.
Sebelumnya berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), pasangan Koster-Ace memperoleh suara 58,25 persen dan pasangan Mantra-Kerta mendapatkan suara 41,75 persen. Survei tersebut menggunakan "margin of error" plus minus 2,39 persen.
"Saat ini Tim Pemenangan Mantra-Kerta sedang berkonsentrasi penuh mengikuti proses input data yang masuk ke sekretariat Tim Pemenangan Mantra Kerta yang bersumber dari C1. Dari data yang masuk, kami tetap optimistis dan berkeyakinan menang," kata pria yang akrab dipanggil Pak Oles itu.
Untuk hasil rekapitulasi hasil C1, sekitar pukul 02.00 Wita pada Kamis (28/6) baru bisa diumumkan. "Kami terus berkoordinasi melalui WA (Whatsapp) untuk tetap tenang dan fokus pada pengumpulan C1 sehingga nantinya bisa diinput," ucapnya.
Sementara untuk proses lebih lanjut, Tim Pemenangan Mantra Kerta akan mengikuti proses yang berlangsung di KPU Provinsi Bali.
Pilkada Bali 2018 diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Pasangan itu diusulkan oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta PKPI. Pasangan tersebut juga didukung PKB dan PPP.
Sedangkan pasangan nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra berpasangan dengan Wagub Bali Ketut Sudikerta. Paket Mantra-Kerta diusung oleh empat partai peraih kursi di DPRD Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem. Mereka juga didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami tidak percaya dengan tim atau konsultan politik yang tidak ada pembandingnya. Kita harus percaya pada kekuatan diri sendiri yaitu 'real count' yang bersumber dari C1," kata Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta I Gede Ngurah Wididana, di Denpasar, Rabu.
Pihaknya hingga saat ini masih fokus pada penghitungan C1 dari TPS. Berdasarkan data yang terkumpul hingga pukul 20.00 Wita, suara yang masuk sudah lebih dari 40 persen.
Menurut Wididana, dari perolehan suara Mantra-Kerta unggul 2 persen dibandingkan pasangan nomor urut 1 Koster-Ace. "Kami lebih unggul, memang beda tipis tetapi terus ada peningkatan," ujarnya.
Dia mengimbau agar pendukung dan masyarakat untuk tidak percaya sepenuhnya hasil SMRC karena lembaga survei tersebut merupakan konsultan politik dari kubu pasangan nomor urut 1 (Koster-Ace) yang tidak ada pembandingnya.
Sebelumnya berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), pasangan Koster-Ace memperoleh suara 58,25 persen dan pasangan Mantra-Kerta mendapatkan suara 41,75 persen. Survei tersebut menggunakan "margin of error" plus minus 2,39 persen.
"Saat ini Tim Pemenangan Mantra-Kerta sedang berkonsentrasi penuh mengikuti proses input data yang masuk ke sekretariat Tim Pemenangan Mantra Kerta yang bersumber dari C1. Dari data yang masuk, kami tetap optimistis dan berkeyakinan menang," kata pria yang akrab dipanggil Pak Oles itu.
Untuk hasil rekapitulasi hasil C1, sekitar pukul 02.00 Wita pada Kamis (28/6) baru bisa diumumkan. "Kami terus berkoordinasi melalui WA (Whatsapp) untuk tetap tenang dan fokus pada pengumpulan C1 sehingga nantinya bisa diinput," ucapnya.
Sementara untuk proses lebih lanjut, Tim Pemenangan Mantra Kerta akan mengikuti proses yang berlangsung di KPU Provinsi Bali.
Pilkada Bali 2018 diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Pasangan itu diusulkan oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta PKPI. Pasangan tersebut juga didukung PKB dan PPP.
Sedangkan pasangan nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra berpasangan dengan Wagub Bali Ketut Sudikerta. Paket Mantra-Kerta diusung oleh empat partai peraih kursi di DPRD Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem. Mereka juga didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018