Jakarta (Antaranews Bali) - Ketua Umum PB Forki Gatot Nurmantyo menyiapkan bonus Rp1 miliar untuk karateka Indonesia yang mampu merebut medali emas pada Asian Games 2018.
Dalam rilis PB Forki yang diterima, Selasa, pemberian bonus itu untuk memacu motivasi atlet yang akan bertanding pada ajang multievent Asia empat tahunan tersebut.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga berjanji akan memberikan bonus Rp1,5 miliar bagi atlet peraih medali emas di Asian Games 2018.
"Kami akan siapkan bonus Rp1 miliar bagi karateka peraih emas. Jadi, kalau ditotal jumlahnya Rp2,5 miliar dengan bonus dari Kemenpora," kata Gatot saat seleksi tahap dua karate Asian Games di Ciloto Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Senin (11/6).
Sejauh ini target emas dari Kemenpora untuk cabang karate adalah satu medali emas. Namun, setelah menyaksikan seleksi dan memantau perkembangan pelatnas Asian Games, Gatot optimistis Indonesia bisa mendapatkan emas lebih dari satu. Bahkan, dia memasang target sendiri di ajang multievent Asia tersebut.
"Kami targetkan mendapat tiga medali emas pada ajang ini," kata Gatot.
Sejauh ini tim pelatnas Forki tinggal 12 orang. Mereka terpilih setelah melewati seleksi ketat tahap kedua di Ciloto, Cianjur, pada Senin (11/6), dengan melibatkan empat pelatih asing asal India, Yordania, Korea Selatan, dan Malaysia. Forki sendiri akan mengevaluasi lagi para karate itu hingga menghasilkan delapan karateka yang nama-namanya akan dimasukkan dalam entry by name pada 30 Juni mendatang.
Jadi, dalam dua pekan ini tim pelatnas akan mengevaluasi dan mengkaji potensi karateka dan peluang emas pada 12 kelas yang akan dipertandingkan di Asian Games 2018 nanti.
Untuk lebih mematangkan persiapan, Forki berencana mengirim ke-12 atlet hasil seleksi tahap kedua tersebut ke kejuaraan karate Asia di Yordania, Juli mendatang. Bahkan, khusus delapan atlet yang nanti masuk entry by name pada 30 Juni mendatang, Forki akan memberikan program latihan di Jepang bagi karateka nomor kata serta training camp di Mesir dan Ukraina bagi karateka nomor kumite. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Dalam rilis PB Forki yang diterima, Selasa, pemberian bonus itu untuk memacu motivasi atlet yang akan bertanding pada ajang multievent Asia empat tahunan tersebut.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga berjanji akan memberikan bonus Rp1,5 miliar bagi atlet peraih medali emas di Asian Games 2018.
"Kami akan siapkan bonus Rp1 miliar bagi karateka peraih emas. Jadi, kalau ditotal jumlahnya Rp2,5 miliar dengan bonus dari Kemenpora," kata Gatot saat seleksi tahap dua karate Asian Games di Ciloto Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Senin (11/6).
Sejauh ini target emas dari Kemenpora untuk cabang karate adalah satu medali emas. Namun, setelah menyaksikan seleksi dan memantau perkembangan pelatnas Asian Games, Gatot optimistis Indonesia bisa mendapatkan emas lebih dari satu. Bahkan, dia memasang target sendiri di ajang multievent Asia tersebut.
"Kami targetkan mendapat tiga medali emas pada ajang ini," kata Gatot.
Sejauh ini tim pelatnas Forki tinggal 12 orang. Mereka terpilih setelah melewati seleksi ketat tahap kedua di Ciloto, Cianjur, pada Senin (11/6), dengan melibatkan empat pelatih asing asal India, Yordania, Korea Selatan, dan Malaysia. Forki sendiri akan mengevaluasi lagi para karate itu hingga menghasilkan delapan karateka yang nama-namanya akan dimasukkan dalam entry by name pada 30 Juni mendatang.
Jadi, dalam dua pekan ini tim pelatnas akan mengevaluasi dan mengkaji potensi karateka dan peluang emas pada 12 kelas yang akan dipertandingkan di Asian Games 2018 nanti.
Untuk lebih mematangkan persiapan, Forki berencana mengirim ke-12 atlet hasil seleksi tahap kedua tersebut ke kejuaraan karate Asia di Yordania, Juli mendatang. Bahkan, khusus delapan atlet yang nanti masuk entry by name pada 30 Juni mendatang, Forki akan memberikan program latihan di Jepang bagi karateka nomor kata serta training camp di Mesir dan Ukraina bagi karateka nomor kumite. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018