Denpasar (Antaranews Bali) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali mengundang jajaran Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Badan Pengawas Pemilu RI, dan KPU RI untuk menghadiri rapat koordinasi kesiapan penyelenggaraan Pilkada serentak di Pulau Dewata.
"Rapat ini kami pandang sangat penting untuk memastikan kesiapan Bali menggelar pilkada secara menyeluruh. Nanti akan disampaikan kesiapan KPU Bali, Bawaslu Bali dan kesiapan Polda Bali, serta peserta pemilu dan perwakilan masyarakat," kata Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, di Denpasar, Selasa.
Pihaknya mengagendakan rakor tersebut dilaksanakan pada Senin (18/6) di Ruang Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar. "Sementara ini masih tentatif, direncanakan 18 Juni, tetapi kami masih berkoordinasi dengan pihak terkait karena masih suasana hari raya," ujarnya.
Khususnya terkait undangan kepada DKPP, Raka Sandi memandang hal itu sangat penting untuk mengevaluasi kembali etika para penyelenggara pemilu supaya jangan sampai ada pelanggaran kode etik selama tahapan penyelenggaraan pilkada, pada H, maupun setelah pencoblosan.
"Terhadap hal-hal yang selama ini sudah baik, tentu kami jaga, supaya tidak ada masalah," ucapnya.
Raka Sandi mengharapkan dalam rakor tersebut ada sejumlah masukan sehingga segera bisa direspons. Hal itu karena jika pelaksanaannya diundur, dikhawatirkan akan terlalu mepet dengan waktu pencoblosan. "Jadi kalau ada hal penting untuk direspons, masih ada cukup waktu," ujarnya.
Oleh karena hari pelaksanaannya yang masih dalam suasana hari libur Hari Raya Idul Fitri, dia berharap pihak-pihak yang diundang bisa berkenan hadir. Apalagi sebenarnya tahapan pelaksanaan pilkada itu tidak memandang hari kerja maupun hari libur.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sekda Provinsi Bali terkait kesiapan tempat penyelenggaraan rakor. Saya juga sudah berkoordinasi secara lisan via telepon kepada Ketua DKPP maupun Ketua KPU RI," imbuhnya.
Dalam rakor tersebut, rencananya juga dihadiri oleh penyelenggara pemilu dari Kabupaten Gianyar dan Klungkung karena 27 Juni mendatang juga dilaksanakan pilkada serentak di dua kabupaten tersebut. (lhs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Rapat ini kami pandang sangat penting untuk memastikan kesiapan Bali menggelar pilkada secara menyeluruh. Nanti akan disampaikan kesiapan KPU Bali, Bawaslu Bali dan kesiapan Polda Bali, serta peserta pemilu dan perwakilan masyarakat," kata Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, di Denpasar, Selasa.
Pihaknya mengagendakan rakor tersebut dilaksanakan pada Senin (18/6) di Ruang Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar. "Sementara ini masih tentatif, direncanakan 18 Juni, tetapi kami masih berkoordinasi dengan pihak terkait karena masih suasana hari raya," ujarnya.
Khususnya terkait undangan kepada DKPP, Raka Sandi memandang hal itu sangat penting untuk mengevaluasi kembali etika para penyelenggara pemilu supaya jangan sampai ada pelanggaran kode etik selama tahapan penyelenggaraan pilkada, pada H, maupun setelah pencoblosan.
"Terhadap hal-hal yang selama ini sudah baik, tentu kami jaga, supaya tidak ada masalah," ucapnya.
Raka Sandi mengharapkan dalam rakor tersebut ada sejumlah masukan sehingga segera bisa direspons. Hal itu karena jika pelaksanaannya diundur, dikhawatirkan akan terlalu mepet dengan waktu pencoblosan. "Jadi kalau ada hal penting untuk direspons, masih ada cukup waktu," ujarnya.
Oleh karena hari pelaksanaannya yang masih dalam suasana hari libur Hari Raya Idul Fitri, dia berharap pihak-pihak yang diundang bisa berkenan hadir. Apalagi sebenarnya tahapan pelaksanaan pilkada itu tidak memandang hari kerja maupun hari libur.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sekda Provinsi Bali terkait kesiapan tempat penyelenggaraan rakor. Saya juga sudah berkoordinasi secara lisan via telepon kepada Ketua DKPP maupun Ketua KPU RI," imbuhnya.
Dalam rakor tersebut, rencananya juga dihadiri oleh penyelenggara pemilu dari Kabupaten Gianyar dan Klungkung karena 27 Juni mendatang juga dilaksanakan pilkada serentak di dua kabupaten tersebut. (lhs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018