Negara (Antaranews Bali) - Bus antar kota dalam provinsi (AKAP) dari Denpasar dengan tujuan Terminal Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, terlihat masih sepi pemudik.
"Situasinya masih sama seperti hari-hari biasa. Belum ada peningkatan signifikan penumpang dari Denpasar menuju kesini," kata Kepala Terminal Gilimanuk I Putu Buda, saat ditemui di terminal setempat, Minggu.
Meskipun arus mudik menuju Pelabuhan Gilimanuk terjadi setiap tahun, situasi terminal yang lokasinya berseberangan dengan pelabuhan tersebut nyaris tidak ada perubahan atau sama dengan hari biasa.
Menurutnya, sepinya terminal tersebut meskipun saat arus mudik terjadi beberapa tahun belakangan, disebabkan sejumlah faktor.
Pemudik dengan tujuan Pulau Jawa, katanya, lebih memilih untuk naik bus antar kota antar provinsi (AKAP) langsung dari Denpasar, atau naik bahkan menyewa mobil travel yang langsung mengantar sampai ke rumah mereka.
"Banyaknya pemudik yang menggunakan sepeda motor juga berpengaruh terhadap sepinya angkutan dalam provinsi, meskipun saat mudik," katanya.
Pegawai Dinas Kelautan, Perikanan Dan Perhubungan Jembrana yang sudah lama bertugas di Gilimanuk ini mengatakan, ramainya Terminal Gilimanuk saat mudik terakhir kali terjadi sekitar 10 tahun silam.
Setelah itu, katanya, perlahan-lahan situasi penumpang mudik yang menggunakan angkutan dalam provinsi dari Denpasar-Gilimanuk semakin sepi hingga saat ini. Namun, para sopir berharap pada arus balik yang biasanya ada peningkatan jumlah penumpang menuju Denpasar.
"Beberapa tahun belakangan sudah biasa penumpang sepi dari Denpasar saat mudik, tapi saat arus balik biasanya ada peningkatan jumlah penumpang menuju Denpasar," katanya.
Pewarta Antara di Terminal Gilimanuk melaporkan suasana tampak lengang dengan bus-bus AKDP yang menunggu penumpang, serta sopir yang duduk-duduk di ruang tunggu terminal.
Wayan Awe, salah seorang sopir membenarkan hampir tidak ada pengaruh jumlah penumpang antara mudik atau tidak.
"Saya tadi dari Denpasar hanya dapat 10 penumpang. Sama saja saat musim mudik atau tidak," katanya.
Sama dengan Buda, ia beserta beberapa sopir lainnya menganggap banyaknya pemudik yang memilih pulang kampung dengan sepeda motor, serta naik bus AKAP serta travel menjadi penyebab sepinya penumpang dari Denpasar ke Gilimanuk.
Sementara itu, suasana Pelabuhan Gilimanuk yang melayani penyeberangan menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur juga masih sepi pemudik.
Sebelumnya, Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono mengatakan, pihaknya memprediksi arus puncak mudik terjadi pada H-4 hingga H-2.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Situasinya masih sama seperti hari-hari biasa. Belum ada peningkatan signifikan penumpang dari Denpasar menuju kesini," kata Kepala Terminal Gilimanuk I Putu Buda, saat ditemui di terminal setempat, Minggu.
Meskipun arus mudik menuju Pelabuhan Gilimanuk terjadi setiap tahun, situasi terminal yang lokasinya berseberangan dengan pelabuhan tersebut nyaris tidak ada perubahan atau sama dengan hari biasa.
Menurutnya, sepinya terminal tersebut meskipun saat arus mudik terjadi beberapa tahun belakangan, disebabkan sejumlah faktor.
Pemudik dengan tujuan Pulau Jawa, katanya, lebih memilih untuk naik bus antar kota antar provinsi (AKAP) langsung dari Denpasar, atau naik bahkan menyewa mobil travel yang langsung mengantar sampai ke rumah mereka.
"Banyaknya pemudik yang menggunakan sepeda motor juga berpengaruh terhadap sepinya angkutan dalam provinsi, meskipun saat mudik," katanya.
Pegawai Dinas Kelautan, Perikanan Dan Perhubungan Jembrana yang sudah lama bertugas di Gilimanuk ini mengatakan, ramainya Terminal Gilimanuk saat mudik terakhir kali terjadi sekitar 10 tahun silam.
Setelah itu, katanya, perlahan-lahan situasi penumpang mudik yang menggunakan angkutan dalam provinsi dari Denpasar-Gilimanuk semakin sepi hingga saat ini. Namun, para sopir berharap pada arus balik yang biasanya ada peningkatan jumlah penumpang menuju Denpasar.
"Beberapa tahun belakangan sudah biasa penumpang sepi dari Denpasar saat mudik, tapi saat arus balik biasanya ada peningkatan jumlah penumpang menuju Denpasar," katanya.
Pewarta Antara di Terminal Gilimanuk melaporkan suasana tampak lengang dengan bus-bus AKDP yang menunggu penumpang, serta sopir yang duduk-duduk di ruang tunggu terminal.
Wayan Awe, salah seorang sopir membenarkan hampir tidak ada pengaruh jumlah penumpang antara mudik atau tidak.
"Saya tadi dari Denpasar hanya dapat 10 penumpang. Sama saja saat musim mudik atau tidak," katanya.
Sama dengan Buda, ia beserta beberapa sopir lainnya menganggap banyaknya pemudik yang memilih pulang kampung dengan sepeda motor, serta naik bus AKAP serta travel menjadi penyebab sepinya penumpang dari Denpasar ke Gilimanuk.
Sementara itu, suasana Pelabuhan Gilimanuk yang melayani penyeberangan menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur juga masih sepi pemudik.
Sebelumnya, Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono mengatakan, pihaknya memprediksi arus puncak mudik terjadi pada H-4 hingga H-2.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018