Denpasar (Antaranews Bali) - Badan Pengawas Pemilu Provinsi Bali mengapresiasi dan menyatakan salut dengan keterlibatan sejumlah kaum perempuan di daerah itu yang menjadi pengawas TPS dalam tahapan Pilkada Bali 2018.
"Kami senang karena ada peningkatan kesadaran dari masyarakat untuk lebih peduli pada pengawasan. Kalau tahun-tahun sebelumnya biasanya pengawas TPS itu ditunjuk oleh PPL, ternyata keterlibatan kaum perempuannya saat itu lebih minim," kata anggota Bawaslu Provinsi Bali Ketut Sunadra, di Denpasar, Rabu.
Namun, dengan mekanisme perekrutannya diubah, yakni dengan melalui pengumuman terbuka terlebih dahulu, ternyata justru tidak sedikit kaum perempuan yang mendaftar sebagai pengawas TPS.
"Kesadaran kaum perempuan untuk turut menjadi pengawas, bisa jadi ditambah karena jajaran pengawas kami juga aktif menyosialisasikan mengenai pilkada dan pengawasan ini di berbagai kelompok ibu-ibu seperti PKK, maupun sejumlah organisasi perempuan," ujarnya.
Koordinator Divisi Hukum Bawaslu Bali itu mencontohkan saat menghadiri pelantikan pengawas TPS di Kota Denpasar itu belum lama ini, dari 816 pengawas TPS yang dilantik, jumlah kaum hawa yang terlibat di atas 30 persen. Demikian juga dengan pengawas TPS di kabupaten lainnya juga tak sedikit yang diisi kaum perempuan.
"Menjadi pengawas TPS itu memegang tugas yang mulia, karena merekalah yang sesungguhnya menjadi ujung tombak untuk memastikan proses dan hasil pilkada berintegritas, sehingga hasilnya nanti bisa dipercaya publik," ucapnya.
Kalau pengawas TPS dapat bekerja dengan baik, tambah Sunadra, maka tidak akan sampai ada pemungutan suara ulang. Oleh karenanya, pengawas TPS dilarang "nyambi" menjadi relawan ataupun simpatisan calon tertentu.
"Terkait teknis bagaimana mengawasi dan alat kerja yang akan digunakan, para pengawas TPS juga akan mendapat bimbingan dari jajaran Panwaslu di kabupaten/kota," katanya.
Yang jelas, lanjut Sunadra, para pengawas TPS diharapkan tidak saja melakukan pengawasan pada hari H pencoblosan, namun mulai dari tahapan pilkada semenjak mereka dilantik.
"Ya kalau dilihat tahapan yang sedang berjalan, para pengawas TPS kami harapkan saa ini turut mengawasi kegiatan kampanye calon di lingkungan terdekat," ujarnya.
Total jumlah pengawas TPS untuk pelaksanaan Pilkada Bali sebanyak 6.296 orang. Mereka ini tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami senang karena ada peningkatan kesadaran dari masyarakat untuk lebih peduli pada pengawasan. Kalau tahun-tahun sebelumnya biasanya pengawas TPS itu ditunjuk oleh PPL, ternyata keterlibatan kaum perempuannya saat itu lebih minim," kata anggota Bawaslu Provinsi Bali Ketut Sunadra, di Denpasar, Rabu.
Namun, dengan mekanisme perekrutannya diubah, yakni dengan melalui pengumuman terbuka terlebih dahulu, ternyata justru tidak sedikit kaum perempuan yang mendaftar sebagai pengawas TPS.
"Kesadaran kaum perempuan untuk turut menjadi pengawas, bisa jadi ditambah karena jajaran pengawas kami juga aktif menyosialisasikan mengenai pilkada dan pengawasan ini di berbagai kelompok ibu-ibu seperti PKK, maupun sejumlah organisasi perempuan," ujarnya.
Koordinator Divisi Hukum Bawaslu Bali itu mencontohkan saat menghadiri pelantikan pengawas TPS di Kota Denpasar itu belum lama ini, dari 816 pengawas TPS yang dilantik, jumlah kaum hawa yang terlibat di atas 30 persen. Demikian juga dengan pengawas TPS di kabupaten lainnya juga tak sedikit yang diisi kaum perempuan.
"Menjadi pengawas TPS itu memegang tugas yang mulia, karena merekalah yang sesungguhnya menjadi ujung tombak untuk memastikan proses dan hasil pilkada berintegritas, sehingga hasilnya nanti bisa dipercaya publik," ucapnya.
Kalau pengawas TPS dapat bekerja dengan baik, tambah Sunadra, maka tidak akan sampai ada pemungutan suara ulang. Oleh karenanya, pengawas TPS dilarang "nyambi" menjadi relawan ataupun simpatisan calon tertentu.
"Terkait teknis bagaimana mengawasi dan alat kerja yang akan digunakan, para pengawas TPS juga akan mendapat bimbingan dari jajaran Panwaslu di kabupaten/kota," katanya.
Yang jelas, lanjut Sunadra, para pengawas TPS diharapkan tidak saja melakukan pengawasan pada hari H pencoblosan, namun mulai dari tahapan pilkada semenjak mereka dilantik.
"Ya kalau dilihat tahapan yang sedang berjalan, para pengawas TPS kami harapkan saa ini turut mengawasi kegiatan kampanye calon di lingkungan terdekat," ujarnya.
Total jumlah pengawas TPS untuk pelaksanaan Pilkada Bali sebanyak 6.296 orang. Mereka ini tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018