Gianyar (Antara Bali) - Pindahnya I Ketut Rana, salah seorang mantan kader PDIP Gianyar ke Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) setempat, tidak mempengaruhi perolehan suara PDIP di Bali.
"Saya rasa tidak ada pengaruhnya, tapi di sini saya tidak bicara masalah berpengaruh atau tidak, tetapi saya ingin meluruskan kalau tidak benar saudara Rana itu pernah menjabat Ketua PAC Sukawati," kata Ketua DPC PDIP Gianyar, I Made Mahayastra di Kantor DPC PDIP Jalan Banteng, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Selasa.
Politisi yang akrab dipanggil Agus Mahayastra itu mengatakan, kalau sebenarnya Rana itu pernah menjabat sebagai mantan sekretaris PAC PDIP pada tahun 2000-2005, serta mantan Sekretaris DPC PDIP sekitar tahun 2008 yang kala itu menjabat kurang lebih setahun.
"Karena jabatannya diganti oleh Pande Purwata, akhirnya I Ketut Rana kembali menjadi kader biasa," katanya.
Setelah itu, kata dia, Rana itu pada tanggal 26 Maret 2011 secara resmi mengundurkan diri menjadi kader PDIP.
"Rana datang ke Sekretariat DPC PDIP, sambil menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP, " jelasnya.
Semenjak itu, kata politisi yang kini menjadi Ketua DPRD Gianyar itu sudah tidak menjadi kader PDIP lagi.
"Masalah setelah mundur Rana masuk menjadi Ketua PAC HANURA itu adalah hak mereka," katanya.
Namun, kata Agus, pihaknya tidak terima kalau berita dari kemunduran Rana itu dibesar-besarkan, apalagi terkesan Rana itu loncat pagar.
"Kalau yang dimaksud dengan loncat pagar itu, menurut saya ketika menjabat sebagai pengurus partai terus pindah parpol itulah lompat pagar, namun Rana kan lain dirinya mundur dulu baru pindah partai, " katanya.
Pande Purwata, Sekretaris DPC PDIP Gianyar dengan tegas mengatakan, kalau kemunduran Rana itu tidak mempengaruhi suara di PDIP.
"Rana itu hanya serpihan kecil di PDIP, engak apa -apa pindah ke parpol lain, " jelasnya.
Kata pria asal Gianyar itu dengan blak-blakan mengatakan paling suara PDIP di Sukawati hilang cuman 261 orang.
"Kalau berpengaruh signifikan sih enggak, kalau suara Rana yang sebelumnya kader PDIP hilang ya kita akui itu," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Saya rasa tidak ada pengaruhnya, tapi di sini saya tidak bicara masalah berpengaruh atau tidak, tetapi saya ingin meluruskan kalau tidak benar saudara Rana itu pernah menjabat Ketua PAC Sukawati," kata Ketua DPC PDIP Gianyar, I Made Mahayastra di Kantor DPC PDIP Jalan Banteng, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Selasa.
Politisi yang akrab dipanggil Agus Mahayastra itu mengatakan, kalau sebenarnya Rana itu pernah menjabat sebagai mantan sekretaris PAC PDIP pada tahun 2000-2005, serta mantan Sekretaris DPC PDIP sekitar tahun 2008 yang kala itu menjabat kurang lebih setahun.
"Karena jabatannya diganti oleh Pande Purwata, akhirnya I Ketut Rana kembali menjadi kader biasa," katanya.
Setelah itu, kata dia, Rana itu pada tanggal 26 Maret 2011 secara resmi mengundurkan diri menjadi kader PDIP.
"Rana datang ke Sekretariat DPC PDIP, sambil menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP, " jelasnya.
Semenjak itu, kata politisi yang kini menjadi Ketua DPRD Gianyar itu sudah tidak menjadi kader PDIP lagi.
"Masalah setelah mundur Rana masuk menjadi Ketua PAC HANURA itu adalah hak mereka," katanya.
Namun, kata Agus, pihaknya tidak terima kalau berita dari kemunduran Rana itu dibesar-besarkan, apalagi terkesan Rana itu loncat pagar.
"Kalau yang dimaksud dengan loncat pagar itu, menurut saya ketika menjabat sebagai pengurus partai terus pindah parpol itulah lompat pagar, namun Rana kan lain dirinya mundur dulu baru pindah partai, " katanya.
Pande Purwata, Sekretaris DPC PDIP Gianyar dengan tegas mengatakan, kalau kemunduran Rana itu tidak mempengaruhi suara di PDIP.
"Rana itu hanya serpihan kecil di PDIP, engak apa -apa pindah ke parpol lain, " jelasnya.
Kata pria asal Gianyar itu dengan blak-blakan mengatakan paling suara PDIP di Sukawati hilang cuman 261 orang.
"Kalau berpengaruh signifikan sih enggak, kalau suara Rana yang sebelumnya kader PDIP hilang ya kita akui itu," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011