Denpasar (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka Pesta Kesenian Bali ke-40 pada 23 Juni 2018 di Taman Budaya Denpasar, sekaligus melepas Pawai PKB di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali.
"Sampai hari ini, Beliau akan hadir, di samping itu ada beberapa agenda lain selama Presiden di Bali, mudah-mudahan tidak ada masalah," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika usai menggelar Rapat Pleno Persiapan PKB ke-40 di Denpasar, Selasa.
Menurut Pastika, diundurnya rencana Pembukaan PKB dari semula 16 Juni menjadi 23 Juni mendatang, selain untuk menghormati suasana Idul Fitri sekaligus agar memberikan waktu bagi Presiden Jokowi agar bisa hadir.
"Karena saya maklum kalau tanggal 16 itu, Beliau masih suasana Lebaran, mungkin di tempat lain. Oleh karena itu kami undur, Beliau juga sudah tahu, kita undur ini karena berharap Beliau hadir," ujarnya.
Presiden Jokowi, kata Pastika, dalam kesempatan berbincang dengan dirinya menyatakan terkesan dengan pelaksanaan pawai PKB pada tahun-tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan Presiden bisa hadir untuk melepas pawai pada siang harinya, sekaligus membuka PKB pada malam harinya.
"Saya sudah lapor Beliau, malamnya lebih seru, karena menurut Beliau pawainya seru," ucap mantan Kapolda Bali itu.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan PKB ke-40 digelar pada 23 Juni-21 Juli 2018 dengan mengangkat tema "Teja Dharmaning Kauripan: Api Spirit Penciptaan".
Dengan spirit tema PKB tahun ini, diharapkan mampu membangun dan mengobarkan semangat masyarakat serta menciptakan iklim yang kondusif, kreatif, inovatif, serta arif dalam menyikapi berbagai peristiwa.
"Esensi sumber-sumber energi panas merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia yang patut diberdayakan untuk mewujudkan kesejahteraan hidup," ucap Dewa Beratha yang juga Ketua Panitia PKB ke-40 itu.
Pelepasan pawai rencananya di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar, pada pukul 14.00 Wita, sedangkan acara pembukaannya di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Denpasar mulai pukul 20.00 Wita.
Pelepasan pawai PKB ditandai dengan pembentangan anak panah oleh Presiden Jokowi yang selanjutnya disusun keluarnya simbolis api sesuai tema PKB, kemudian diiringi garapan yang dibawakan oleh ISI Denpasar.
Untuk pembukaan PKB pada malam harinya, Presiden akan menandai dengan menyalakan api "blencong" (alat penerangan yang biasanya digunakan untuk pertunjukan wayang). Pembukaan PKB di Taman Budaya Denpasar juga dimeriahkan dengan pergelaran sendratari kolosal "Kresna Duta" garapan ISI Denpasar.
"Masyarakat Bali tentunya sangat mengharapkan kehadiran Bapak Presiden karena dapat semakin memotivasi dan memberikan semangat kepada masyarakat Bali untuk terus melestarikan kebudayaannya. Kebudayaan selama ini telah menjadi daya tarik pariwisata Bali, yang berimbas dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat kita," ucap Dewa Beratha.
Di sisi lain, tambah dia, PKB yang dimulai menjelang masa tenang tahapan Pilgub Bali, diharapkan sekaligus dapat mengajak masyarakat untuk sementara melupakan hiruk-pikuk perbedaan pilihan politik.
"Sembari mengisi masa tenang dengan menyaksikan kesenian unggulan dari kabupaten/kota, semoga Pilgub Bali dapat berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Sampai hari ini, Beliau akan hadir, di samping itu ada beberapa agenda lain selama Presiden di Bali, mudah-mudahan tidak ada masalah," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika usai menggelar Rapat Pleno Persiapan PKB ke-40 di Denpasar, Selasa.
Menurut Pastika, diundurnya rencana Pembukaan PKB dari semula 16 Juni menjadi 23 Juni mendatang, selain untuk menghormati suasana Idul Fitri sekaligus agar memberikan waktu bagi Presiden Jokowi agar bisa hadir.
"Karena saya maklum kalau tanggal 16 itu, Beliau masih suasana Lebaran, mungkin di tempat lain. Oleh karena itu kami undur, Beliau juga sudah tahu, kita undur ini karena berharap Beliau hadir," ujarnya.
Presiden Jokowi, kata Pastika, dalam kesempatan berbincang dengan dirinya menyatakan terkesan dengan pelaksanaan pawai PKB pada tahun-tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan Presiden bisa hadir untuk melepas pawai pada siang harinya, sekaligus membuka PKB pada malam harinya.
"Saya sudah lapor Beliau, malamnya lebih seru, karena menurut Beliau pawainya seru," ucap mantan Kapolda Bali itu.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan PKB ke-40 digelar pada 23 Juni-21 Juli 2018 dengan mengangkat tema "Teja Dharmaning Kauripan: Api Spirit Penciptaan".
Dengan spirit tema PKB tahun ini, diharapkan mampu membangun dan mengobarkan semangat masyarakat serta menciptakan iklim yang kondusif, kreatif, inovatif, serta arif dalam menyikapi berbagai peristiwa.
"Esensi sumber-sumber energi panas merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia yang patut diberdayakan untuk mewujudkan kesejahteraan hidup," ucap Dewa Beratha yang juga Ketua Panitia PKB ke-40 itu.
Pelepasan pawai rencananya di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar, pada pukul 14.00 Wita, sedangkan acara pembukaannya di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Denpasar mulai pukul 20.00 Wita.
Pelepasan pawai PKB ditandai dengan pembentangan anak panah oleh Presiden Jokowi yang selanjutnya disusun keluarnya simbolis api sesuai tema PKB, kemudian diiringi garapan yang dibawakan oleh ISI Denpasar.
Untuk pembukaan PKB pada malam harinya, Presiden akan menandai dengan menyalakan api "blencong" (alat penerangan yang biasanya digunakan untuk pertunjukan wayang). Pembukaan PKB di Taman Budaya Denpasar juga dimeriahkan dengan pergelaran sendratari kolosal "Kresna Duta" garapan ISI Denpasar.
"Masyarakat Bali tentunya sangat mengharapkan kehadiran Bapak Presiden karena dapat semakin memotivasi dan memberikan semangat kepada masyarakat Bali untuk terus melestarikan kebudayaannya. Kebudayaan selama ini telah menjadi daya tarik pariwisata Bali, yang berimbas dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat kita," ucap Dewa Beratha.
Di sisi lain, tambah dia, PKB yang dimulai menjelang masa tenang tahapan Pilgub Bali, diharapkan sekaligus dapat mengajak masyarakat untuk sementara melupakan hiruk-pikuk perbedaan pilihan politik.
"Sembari mengisi masa tenang dengan menyaksikan kesenian unggulan dari kabupaten/kota, semoga Pilgub Bali dapat berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018