Denpasar (Antaranews Bali) - Konsulat Jenderal Australia di Denpasar, Bali, mendorong kemitraan untuk menangani pengelolaan sampah di Pulau Dewata sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama negara itu melalui seminar terkait limbah bertepatan dengan Hari Lingkungan Sedunia.

"Saya berharap seminar ini akan mendorong pemikiran baru dan kreatif, berbagi ide dan membangun kemitraan dalam pengelolaan limbah," kata Konsul Jenderal Australia Helena Studdert dalam pembukaan seminar lingkungan di Seminyak, Kabupaten Badung, Selasa.

Pihaknya mendorong keterlibatan seluruh komponen masyarakat dalam penanganan sampah salah satunya melalui ide kreatif mengubah sampah yang ditemukan di pantai menjadi karya instalasi seni.

Diskusi terkait lingkungan itu dirancang untuk menunjukkan ketergantungan timbal balik dan manfaat dari resor pariwisata internasional yang bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk menangani masalah pengelolaan sampah.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi seminar lingkungan sebagai salah satu inisiatif mengubah sampah menjadi barang berharga atau "waste to wealth" serta mendorong semua pihak turut berpartisipasi menangani sampah.

"Ini akan memberikan sarana konstruktif bagi pemerintah, sektor swasta dan masyarakat untuk mendiskusikan kerja yang sudah berjalan dan untuk berbagi pendekatan baru, pengalaman dan tantangan dalam pengelolaan limbah," ucapnya.

Sejumlah pembicara turut hadir dalam seminar tersebut di antaranya seniman lingkungan Australia John Dahlsen dan Direktur Pelaksana "Integrative Design and Project Management" (IPDM) dan Manajer "Zero Waste to Landfill Project" Nigel Grier.

Selain itu Ketua Akademik Teknik Lingkungan Universitas Murdoch Martin Anda, dan pendiri Plastik Kolektif dan pencipta "The Shruder" atau mesin penghancur atau pencacatan sampah plastik, Louise Hardman.

Sebelumnya Konjen Australia mengajak masyarakat dan instansi terkait lainnya melakukan aksi bersih Pantai Biaung Kertalangu, Denpasar Timur.

Dalam aksi bersih pantai itu sebanyak 42 karung dengan total berat sekitar 350 kilogram sampah nonorganik dikumpulkan dan satu truk sampah organik juga terkumpul yang melibatkan sekitar 100 sukarelawan.

Dengan menggandeng mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, seniman lingkungan Australia John Dahlsen mengubah sampah yang ditemukan di pantai itu menjadi karya seni instalasi yang dipamerkan di sela-sela seminar itu.

Selain itu, serangkaian program "waste to wealth" tersebut juga digelar lokakarya di Universitas Udayana dan ISI Denpasar serta berbagai kegiatan terkait inisiatif pengelolaan sampah bersama masyarakat lokal yang didukung melalui Program Bantuan Langsung (DAP) Konsulat Jenderal Australia. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018