Semarapura (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali melakukan panen perdana budi daya penanaman rumput laut proyek percontohan (demplot) di Perairan Lembongan, Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali.

"Proyek percontohan budi daya rumput laut diharapkan mampu mengembalikan kejayaan rumput laut di Kecamatan Nusa Penida," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung, I Wayan Durma, di Semarapura, Senin.

Ia mengatakan uji coba pengembangan rumput laut 2018 dilakukan di Perairan Nusa Ceningan, Lembongan, Suana, Batu Nunggul dengan menanaman selama tiga kali, yakni penanaman pertama pada bulan April dan panen pada 2 Juni lalu.

Penanaman rumput laut yang kedua akan dilakukan bulan Agustus 2018 diharapkan panen pada akhir September 2018 serta penanaman ketiga bulan September atau Oktober. Masa tanam rumput laut tersebut selama rata-rata 40 hari.

I Wayan Durma menjelaskan, uji coba pengembangan rumput laut dengan sistem demplot dengan harapan mampu mengembangkan komoditas andalan, mengingat kawasan Nusa Penida memiliki potensi besar untuk budi daya rumput laut.

Pemkab Klungkung mengambil inisiatif untuk melaksanakan demplot di daerah-daerah yang masih berpotensi besar untuk pengembangan rumput alut, sementara hasil panen perdana masih dikaji lebih lanjut.

Ia mengharapkan pelaksanaan demplot pengembangan rumput laut dapat membuahkan hasil yang maksimal sehingga dapat ditindaklanjuti oleh masyarakat pesisir Nusa Penida.

Pemkab Klungkung akan mengadakan sosialisasi ke masyarakat untuk dapat membangkitkan kembali semangat dalam melakukan budi daya rumput laut tersebut.

Sumber bibit yang digunakan berasal dari bibit lokal yang diperoleh di Desa Suana dengan jenis rumput laut Eucheuma spinosum dan Eucheuma cottonii sakul, serta bibit dari Lombok timur dengan jenis rumput laut Eucheuma cottonii.

Pengadaan bibit rumpur laut tersebut mendapat dukungan dana dari APBD Kabupaten Klungkung Tahun 2018, ujar Wayan Durma.

Hasil panen demplot yang dilakukan di Perairan laut antara Nusa Ceningan dengan Lembongan pada penanaman pertama dinilai sukses, mengingat pertumbuhan dan perkembangan tanaman rumput laut tumbuh secara berata.

Sementara itu, Ketua Kelompok Rumput Laut Kerthi Dharma I Wayan Suwarbawa mengatakan, sepanjang kegiatan penanaman dan panen dapat disinergitaskan dengan pengembangan sektor pariwisata di Nusa Penida.

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung bekerja sama dengan kelompok petani rumput laut setempat dalam uji coba itu tidak menemukan penyakit Ice-ice pada tanaman rumput laut.

Hal itu berkat Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung menerapkan kontruksi yang terbukti ampuh dalam mengusir hama tanaman rumput laut.

Harga jual rumput laut secara nasional tahun 2017/2018 dengan kadar air 35 persen mengalami kenaikan yang signifikan yakni kisaran harga menjadi Rp20.000 perkg jika dibandingkan dengan harga pada tahun 2015/2016 berada di kisaran harga Rp 8.000 ? Rp9000 perkg.

"Perlu diketahui, salah satu penyebab rumput laut di Lembongan menghilang beberapa tahun belakangan ini akibat hama ikan? atau penyakit Ice-ice yang sekarang sudah dapat diatasi," ujar I Wayan Suwarbawa.

Senada dengan itu, Ketua Forum Perbekel Kecamatan Nusa Penida I Ketut Gede Arjaya mengharapkan pelaksanaan demplot hingga penanaman ketiga dapat menarik kembali minat masyarakat dan Sekaa Teruna untuk kembali membudidayakan rumput laut. (WDY)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018