Denpasar (Antaranews Bali) - Telkomsel membangun lebih dari 6.900 infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi jaringan nirkabel piranti komunikasi dengan operator atau BTS di seluruh Indonesia selama kuartal pertama tahun 2018 yang salah satunya untuk memperkuat jaringan dan bisnis digital. 
     
"Kami tetap fokus mengembangkan ekosistem digital di antaranya dengan terus menggelar infrastruktur jaringan secara agresif, terutama BTS berbasis teknologi 'mobile broadband', " kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, Minggu. 
     
Dalam keterangan tertulisnya, ia menjelaskan seluruh "Base Transceiver Station" (BTS) baru itu merupakan infrastruktur telekomunikasi jaringan 4G
     
Menurut Ririek, hingga kuartal pertama tahun 2018, operator telekomunikasi berusia 23 tahun itu total telah menggelar lebih dari 167 ribu BTS di seluruh Indonesia.
     
Jumlah itu meningkat 23,2 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, sekitar 70 persen di antaranya merupakan BTS jaringan 3G dan 4G.
     
Fokus terhadap bisnis digital menjadi hal yang tidak bisa dipungkiri di era saat ini apalagi Telkomsel mencatat selama kuartal pertama tahun ini penggunaan perangkat 3G dan 4G meningkat 35,2 persen.
     
Pihaknya saat ini melayani lebih dari 108 juta pelanggan data, 55 juta di antaranya merupakan pelanggan 4G dan penggunaan layanan data atau "payload" juga meningkat drastis sebesar 145,8 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
     
Pertumbuhan juga terjadi untuk layanan digital sebesar 61,1 persen yang dikontribusikan oleh meningkatnya penggunaan berbagai layanan gaya hidup digital seperti video, musik, permainan dan layanan dengan nilai tambah digital lain seperti iklan, pembayaran lewat T-cash, layanan perbankan dan "Internet of Things".
     
Ririek lebih lanjut mengatakan bisnis digital menjadi kontributor pertumbuhan Telkomsel yang signifikan sesuai fokus perusahaan dalam membangun ekosistem digital yang produktif dan konstruktif berbasis peralatan, jaringan dan aplikasi (DNA).
     
Pada kuartal pertama tahun 2018, bisnis digital di operator telekomunikasi itu, kata dia, tumbuh 24,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 
     
Pertumbuhan itu, kata dia, berkontribusi tehadap 48 persen dari total pendapatan Telkomsel atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 37,7 persen. 
     
Pengembangan ekosistem digital di Indonesia, lanjut Ririek, memicu lahirnya berbagai solusi yang dapat meningkatkan produktivitas dan mendorong berbagai perubahan ekonomi, sosial, dan budaya di masyarakat. 
     
"Kami juga mendorong anak muda Indonesia untuk menjadi lokomotif terdepan perkembangan digital di Tanah Air khususnya para pengembang aplikasi dan perintis yang memiliki peran amat sentral untuk menciptakan terobosan-terobosan baru dalam wadah digital," ucapnya. (DWA)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018