Negara (Antaranews Bali) - Sebagai salah satu pintu gerbang Pulau Bali; Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana mendapatkan pengamanan total dari aparat gabungan.

"Bekerja sama dengan Polri, kami juga mengerahkan anggota untuk membantu pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk," kata Komandan Kodim 1617 Jembrana Letkol Kav Djefri Marsono Hanok di Negara (27/5).

Dengan adanya kejadian teror di Jawa, katanya, sistem dan strategi pengamanan lebih ditingkatkan, baik di pintu masuk maupun keluar.

"Sistem pengamanan total itu sudah dibahas dalam rapat terpadu yang diikuti seluruh instansi terkait," katanya.

Selain pemeriksaan kendaraan dan barang yang berjalan seperti semula, ia mengatakan, untuk pemeriksaan penumpang akan mengalami perubahan yaitu penumpang tidak lagi turun di areal parkir pos pemeriksaan, melainkan langsung dari kapal.

"Penumpang yang turun dari kapal akan diarahkan melalui jalur khusus dan melewati pemeriksaan berlapis, baik dari aparat keamanan maupun petugas kependudukan. Yang masuk ke areal parkir pemeriksaan hanya kendaraan beserta sopirnya," katanya.

Dalam melakukan pemeriksaan, menurutnya, antara petugas yang satu dengan yang lainnya saling memberikan perlindungan untuk menghindari serangan mendadak dari pelaku teror.

Khusus untuk TNI, ia mengatakan, selain dari Kodim, pasukan tempur dari Bataliyon Infanteri 741/Garuda Nusantara juga dikerahkan dengan senjata lengkap.

"Dalam rapat terpadu sudah terbagi tugas masing-masing, termasuk menempatkan penembak jitu dari Brimob. Aparat untuk memeriksa kendaran, barang dan penumpang paling banyak tetap dari kepolisian, sedang kami memberikan dukungan sesuai kebutuhan," katanya.

Dengan pengamanan ketat dan berlapis, termasuk bagi aparat keamanan, ia berharap, arus mudik dan balik yang melewati Pelabuhan Gilimanuk berjalan lancar dan aman, termasuk bisa mencegah masuknya pelaku kejahatan, apalagi teroris ke Bali.

Saat arus balik pemudik rawan terjadi penyusupan dari pelaku teror karena saat itu arus kendaraan dan penumpang yang masuk ke Bali luar biasa banyak.

"Namun kami juga siap untuk mencegah mereka, termasuk seluruh anggota sudah dibekali ciri-ciri khas pelaku teror," katanya.

Saat rapat terpadu di Mapolres Jembrana (25/5), Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Budi P. Saragih mengatakan, untuk pengamanan arus mudik diperlukan sinergi dari semua pihak.


Siap terima lonjakan

Pihak otoritas Pelabuhan Gilimanuk juga sudah siap untuk menerima lonjakan kendaraan dan penumpang saat arus mudik maupun balik.

Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gulimanuk Heru Wahyono mengatakan untuk menyeberangkan pemudik berikut kendaraannya akan dikerahkan 32 kapal pada puncak arus mudik.

Menurutnya, sebanyak 55 kapal siap beroperasi di Selat Bali, namun hanya 32 yang dikerahkan, sedangkan sisanya sebagai cadangan.

"Terkait kondisi cuaca juga menjadi perhatian kami, kalau cuaca buruk dan membahayakan kapal yang berlayar, seperti biasa penyeberangan sementara kami tutup. Yang paling penting adalah keselamatan penumpang," katanya.

Dalam paparannya, Kepala Bagian Operasional Polres Jembrana Komisaris M.Didik Wiratmoko mengatakan terminal kargo seluas 3 hektare yang baru dibangun di Kelurahan Gilimanuk akan dimanfaatkan menampung sementara kendaraan kecil sebelum menuju ke pelabuhan.

"Ini merupakan lokasi penampungan kendaraan yang belum ada pada arus mudik tahun sebelumnya. Di lokasi ini juga akan disediakan berbagai fasilitas penunjang, termasuk pembelian tiket online," katanya.

Selain lokasi yang baru itu, pengaturan kendaraan masih sama seperti tahun sebelumnya yaitu mobil pribadi akan diarahkan ke gang-gang untuk menuju pelabuhan, sementara jalur utama diperuntukkan sepeda motor serta bus.

Menurut dia, mobil pribadi dari arah Denpasar saat memasuki Kelurahan Gilimanuk atau tepat di gelung kori (penanda memasuki Kelurahan Gilimanuk dengan patung naga di atas jalan raya) akan diarahkan belok kiri memasuki gang pemukiman tembus sampai pelabuhan.

Untuk kendaraan dari arah Gilimanuk, selepas pelabuhan juga diarahkan melewati jalan perkampungan yang akan tembus ke jalan utama Denpasar-Gilimanuk.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Perhubungan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa membenarkan terminal kargo Gilimanuk akan digunakan menampung kendaraan pemudik.

"Terminal kargo itu bisa menampung 200 kendaraan jenis mobil pribadi yang akan digunakan jika terjadi kemacetan di jalan-jalan kampung arah pelabuhan," katanya.

Hingga kini, pewarta Antara di Jembrana melaporkan beberapa ruas jalan Denpasar-Gilimanuk yang masuk wilayah Kabupaten Jembrana dilakukan perbaikan seperti di Kecamatan Melaya yang memang sering rusak.

Tahun ini, pengamanan pemudik di Pelabuhan Gilimanuk agaknya berbeda dari tahun lalu, karena perlunya pengamanan total untuk memperkecil ruang gerak teroris, tapi lokasi alternatif penampungan kendaraan untuk kenyamanan juga diperlukan. (ed)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018