Negara, (Antaranews Bali) - Kabupaten Jembrana, Bali masih mengalami kekurangan dokter untuk Puskesmas, sehingga petugas medis yang ada saat ini harus bekerja dengan waktu lebih panjang.
     
"Kami sudah ke Kementerian Kesehatan untuk minta saran jalan keluarnya. Peran dokter sangat vital, sehingga harus dipenuhi dalam jumlah ideal," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr. Putu Suasta, MKes, di Negara, Rabu.
     
Ia mengatakan, untuk Puskesmas yang menerima rawat inap, idealnya ada sembilan dokter namun saat ini baru ada lima, demikian juga Pukesmas rawat jalan dengan kebutuhan enam orang dokter baru ada dua dokter.
     
"Kalau tidak ada izin lima dokter di Puskesmas rawat inap sudah cukup. Tapi kan gak mungkin dokter sama sekali tidak izin seperti cuti, sekolah atau kegiatan keluar daerah yang berhubungan dengan tugas-tugasnya," katanya.
     
Informasi yang dihimpun menyebutkan, akibat jauh dari jumlah ideal, dokter-dokter khususnya di Puskesmas rawat inap terpaksa kerja lembur saat ada rekannya yang izin tidak masuk kerja.
     
Salah seorang dokter yang minta namanya tidak disebutkan mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung cukup lama dan berharap Pemkab Jembrana segera mencarikan jalan keluar.
     
"Karena jumlah dokter terbatas kami sering lembur. Belum lagi sebentar lagi arus mudik yang pasti melewati Kabupaten Jembrana, yang biasanya banyak pasien masuk Puskesmas," katanya.
     
Suasta tidak memungkiri, salah satu penyebab Kabupaten Jembrana kesulitan mencari dokter adalah kalah bersaing dalam memberikan kesejahteraan terhadap petugas medis ini dibandingkan daerah lainnya.
     
Menurutnya, untuk menarik minat dokter akan bersedia bertugas di Jembrana, pihaknya sedang mengkaji untuk menaikkan kesejahteraan dokter, termasuk yang berstatus pegawai kontrak.
     
"Belum lagi kebutuhan dokter spesialis yang sampai saat ini belum bisa terpenuhi. Biarpun petugas medis lain seperti perawat jumlahnya banyak, tanpa ada dokter pelayanan tetap tidak akan maksimal dan dikeluhkan masyarakat," katanya.(GBI)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018