Jakarta (Antaranews) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai kondisi sistem keuangan saat ini lebih baik dari periode krisis pada 1998.

"Kondisi kita sekarang baik dan tidak perlu dikhawatirkan," kata Agus saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin malam.

Agus memastikan pondasi sistem keuangan lebih kuat dibandingkan 20 tahun silam, yang salah satunya ditandai oleh tercukupinya cadangan devisa hingga mencapai 124,86 miliar dolar AS pada April 2018.

Selain itu, kondisi perbankan saat ini juga dalam keadaan terjaga, yang terlihat dari rasio kecukupan modal (CAR) pada kisaran 22 persen dan kredit bermasalah (NPL) dibawah tiga persen.

Penguatan sistem perbankan ini, tambah Agus, didukung oleh adanya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mempunyai tugas untuk menjamin dana tabungan milik nasabah.

"Jadi secara umum, indikator ekonomi Indonesia menunjukkan masih baik, kalau dibandingkan dengan kondisi 10 atau 20 tahun lalu," ujarnya.

Sementara itu, terkait depresiasi rupiah yang sempat mendekati level Rp14.200-an, pada Senin, Agus mengatakan hal itu disebabkan oleh sentimen positif dari membaiknya perekonomian di AS.

Ia memastikan dampak dari fenomena penguatan dolar AS tersebut terjadi tidak hanya di Indonesia, namun juga di negara-negara berkembang lainnya.

"Sentimen positif untuk dolar AS menyebabkan `currency` melemah, tapi secara umum ini dialami juga oleh negara-negara lainnya," kata Agus. (WDY)

Pewarta: Satyagraha

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018