Negara (Antara Bali) - Tempat pengolahan kayu berikut gudangnya milik Ketut Sentanu, di Dusun Sekarkejula, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo ludes terbakar, Sabtu (30/7) malam.

Informasi yang dihimpun di TKP, Minggu menyebutkan, api mulai diketahui menjalar di tempat usaha pengolahan kayu tersebut sekitar pukul 20.30 wita.

Api yang diduga berasal dari dupa yang digunakan untuk sembahyang beberapa jam sebelumnya, dengan cepat membakar bangunan dan kayu di dalamnya.

Meskipun tidak ada korban jiwa, ditaksir Ketut Sentanu mengalami kerugian yang cukup besar akibat musibah kebakaran ini.

Saat kejadian, tempat usaha ini sedang kosong karena Sentanu keluar bersama keluarga untuk bersembahyang di Pura Tegeh yang berlokasi di desa setempat.

Wayan Karna, salah seorang saksi mata mengatakan, ia melihat api sudah membesar di pojok timur laut bangunan.

Menurut Karna, warga yang berdatangan kesulitan memadamkan api karena banyaknya kayu di dalam gudang.

Di tengah kepanikan memadamkan api, salah seorang warga sempat menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Api baru berhasil dipadamkan satu jam kemudian setelah datang bantuan tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Jembrana.

"Kami sudah khawatir api akan merembet ke rumah warga lain karena apinya memang besar," kata Karna.

Setelah petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api, warga membantu Sentanu mengeluarkan kayu-kayu yang masih bisa diolah dari dalam gudang.

Sedangkan Sentanu mengaku, dirinya belum bisa menghitung pasti jumlah kerugian akibat kebakaran ini.

"Yang jelas bisa sampai puluhan juta, karena selain bangunan, kayu-kayu yang akan diolah maupun yang sudah diolah banyak yang terbakar juga," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011