Beijing (Antaranews) - Pemerintah Tiongkok mengecam keras serangan teroris di Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dan di Sidoarjo sebagao kota industri.

"Kami berduka cita kepada para korban yang tidak bersalah dan menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban, baik luka maupun meninggal dunia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lu Kang di Beijing, Senin (14/5).

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Beijing, Selasa, Pemerintah Tiongkok menentang semua bentuk terorisme.

Selanjutnya, pemerintah juga menyatakan kesiapannya meningkatkan kerja sama dengan pihak Indonesia dan komunitas internasional lainnya untuk memerangi terorisme.

"Kami siap bersama-sama melawan ancaman teroris untuk menjunjung tinggi perdamaian dan ketenangan di kawasan dan dunia," kata Lu menambahkan.


TKI dilatih memasak
Sementara itu, Global Workers' Organisation bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei melatih para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Taiwan dengan keterampilan memasak mi halal.

"Kalau tahun lalu kami latih mereka cara membuat kue dan e-commerce (dagang berbasis elektronik), maka tahun ini kami bekali mereka dengan keterampilan memasak mi daging sapi halal," kata Direktur GWO Karen Hsu dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Beijing, Selasa.

Ia menyelenggarakan kelas memasak makanan khas Taiwan tersebut karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam sehingga kuliner yang harus disajikan harus benar-benar halal saat dijual di kampung halaman para TKI tersebut.

"Tujuan pelatihan ini memang untuk mendorong pekerja migran memiliki keterampilan kewirausahaan dasar. Sehingga saat pulang ke Indonesia, mereka tidak perlu lagi menjadi pekerja migran," ujar Karen yang sudah lama malang-melintang di dunia pemberdayaan pekerja migran di Taiwan itu.

Lembaga nonpemerintahan yang dipimpinnya itu juga menilai pemerintah Taiwan sudah menyediakan lingkungan yang ramah bagi pekerja migran. Pelatihan tersebut sejalan dengan "Exit Program", program pelatihan keterampilan profesional untuk pekerja migran sebelum kembali ke kampung halaman, milik KDEI.
(ed)

Pewarta: M Irfan Ilmie

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018