Jakarta (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian Rakornas Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pusat dan Daerah Tahun 2018 di Jakarta, Senin. Presiden meminta pemerintahan kabupaten dan desa menjaga persatuan NKRI ditengah keragaman suku budaya dan perbedaan pilihan demokrasi.

"Jangan sampai hanya gara-gara pilihan bupati, gara-gara pilihan walikota, gara-gara pilihan gubernur, gara-gara pilihan presiden kita ini menjadi retak, tidak boleh," kata Presiden di Hall D-2 JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Menurut Presiden, Indonesia memiliki 714 suku dan 1.100 bahasa daerah yang berbeda. Presiden meminta kepada pemerintahan kabupaten/desa untuk memberikan pemahaman demokrasi yang dewasa  dan etika berdemokrasi pada saat ada pemilihan kepala daerah maupun pemilihan umum.

"Harus diingat, yang harus diingat kita ini adalah saudara sebangsa dan setanah air. Itu tolong diingat, ingatkan terus kepada rakyat jangan sampai karena perbedaan pilihan bupati antara tetangga tidak saling menyapa, jangan sampai karena perbedaan pemilihan gubernur dengan teman tidak saling menyapa," jelas Jokowi.

Kepala Negara juga meminta masyarakat tidak memprovokasi dan tidak membuat panas situasi di tengah pemilihan kepala daerah dan pemilihan umum.

Pada saat kedatangan, Presiden yang masuk ke ruangan lalu menyalami sejumlah pejabat pemerintahan desa hingga hampir ke barisan kursi peserta belakang. Dalam sambutannya, Presiden juga mengajak seluruh peserta yang hadir dalam rapat mendoakan para korban serangan bom di gereja di Surabaya, Jawa Timur.

Peserta Rakornas terdiri atas pejabat Kementerian Dalam Negeri dan pejabat daerah seperti Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta sejumlah Kepala Desa.  Tema yang diangkat dalam pertemuan itu adalah "Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dan Penguatan Padat Karya Tunai dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan".(WDY)

Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018