Denpasar (Antaranews Bali) - Bali mengimpor bahan baku untuk mendukung usaha ekonomi kreatif sebesar 30,16 juta dolar AS selama triwulan I-2018, meningkat 11,31 juta dolar AS atau 60,07 persen dari triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) yang tercatat 18,84 juta dolar AS.

"Bahan baku dan mesin-mesin yang didatangkan dari luar negeri itu untuk mendukung proses usaha ekonomi kreatif yang produksinya kembali diekspor ke luar negeri yang mampu meningkatkan nilai tambah," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, khusus nilai impor Bali pada bulan Maret 2018 sebesar 12,410 juta dolar AS, meningkat 2,38 juta dolar AS atau 23.77 persen dibanding bulan sebelumnya (Februari 2018) tercatat 10,02 juta dolar AS.

"Jika nilai impor tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 7,98 juta dolar AS atau 180,36 persen, karena Maret 2017 hanya tercatat mengimpor seharga 4,42 juta dolar AS," ujar Adi Nugroho.

Adi Nugroho menjelaskan, komoditas yang didatangkan dari luar negeri itu antara lain berupa produk minyak atseri, kosmetik, wangi-wangian 17,37 persen, menyusul produk mesin dan perlengkapan mekanik 14,24 persen serta barang-barang dari kulit 14,05 persen.

Baca juga: China harapkan Indonesia turut tentang proteksionisme perdagangan

Selain itu juga mendatangkan produk lonceng, arloji dan bagiannnya 13,62 persen serta produk perhiasan (permata) 0,35 persen. (adt/H005)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018