Denpasar (Antaranews Bali) - Dua kader militan PDI Perjuangan Buleleng dan dua kader Partai Demokrat masuk Partai Golkar serta siap bertarung dalam Pemilihan Anggota Legislatif 2019.

Masuknya kader militan PDI Perjuangan dan Partai Demokrat itu secara langsung diserahkan kartu tanda anggota (KTA) Partai Golkar oleh Keta DPD Golkar Bali, Ketut Sudikerta di hadapan ratusan kader partai berlambang beringin saat Orientasi Fungsinaris Partai Golkar di Denpasar, Sabtu.

"Secara resmi saya serahkan KTA Golkar kepada keempat kader baru ini sebagai tanda secara sah kembali bergabung ke Golkar," ujar Sudikerta.

Dua mantan kader militan PDIP yang masuk Partai Golkar yakni Dewa Nyoman Sukrawan mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng sekaligus mantan Ketua DPRD Buleleng dan Arga Pynatih yang merupakan mantan Wakil Bupati Buleleng.

Selanjutnya I Gede Dharma Wijaya yang merupakan mantan Ketua Partai Demokrat Buleleng yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Buleleng dan AA Gede Granat Putra mantan Anggota DPRD Provinsi Bali dari Partai Demokrat juga memutuskan berlabuh ke partai berlambang beringin.

Sudikerta mengapresiasi niat keempat kader terbaik itu untuk bergabung kembali ke Partai Golkar dan berharap bisa bekerja sama untuk bisa memenangkan Pilkda 2018 dan Pileg serta Pilpres 2019.

"Sebenarnya orang tua saya adalah tokoh Golkar, karena dulu di tubuh Partai Golkar tidak sehat, makanya saya beralih ke PDI Perjuangan. Dan karena saat ini saya melihat Partai Golkar adalah partai yang bagus dan sehat sehingga saya kembali lagi ke Golkar," ujar Dewa Sukrawan.

Senada dengan hal itu, Arga Pynatih yang juga mantan Wakil Bupati Buleleng menilai hal yang sama ada pada PDI Perjuangan bahwa tidak sehat di tubuh partai sehingga memutuskan untuk keluar dan berlabuh pada partai berlambang beringin tersebut.(adt/I006)

Pewarta: Wira Suryantala

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018