Kuta (Antaranews Bali) - Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menunda sebanyak 60 "slot" atau jadwal keberangkatan dan kedatangan sejumlah maskapai yang ingin melayani rute di Pulau Dewata karena ketersediaan apron saat ini terbatas.

"Jumlah itu terdiri dari 38 penerbangan internasional dan 22 domestik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Arie Ahsanurrohim di bandara setempat di Kuta, Kabupaten Badung, Selasa.

Menurut Arie, maskapai penerbangan tersebut di antaranya berasal dari Iran, Malaysia, Singapura, China, Australia serta beberapa maskapai dari negara lainnya yang sementara "terpaksa" menahan keinginannya untuk melayani rute "emas" itu.

Dia menjelaskan mengingat ketersediaan di apron yang belum cukup menampung lebih banyak pesawat udara untuk parkir, maka daya tampung landasan pacu juga belum banyak dioptimalkan.

Setiap jamnya, kapasitas landasan pacu di bandara tersebut, imbuh Arie, saat ini mencapai 27 pesawat udara baik yang tinggal landas dan mendarat atau "slot time runway".

"Kami masih bisa mencapai 35 (`slot time`) tetapi apron tidak mencukupi," ucapnya.

Bandara Internasional Ngurah Rai saat ini memiliki panjang landasan pacu mencapai 3.000 meter dan lebar 45 meter.

Jumlah ketersediaan tempat parkir di apron barat saat ini mencapai 37 dan 16 "parking stan" di apron timur.

Saat ini pihaknya tengah mengebut pembangunan apron timur dan barat sehingga diharapkan dapat menampung lebih banyak pesawat udara baik yang berbadan lebar dan kecil.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai itu termasuk bandara yang mampu menampung 15-25 juta penumpang setiap tahunnya.

Pengelola bandara mencatat jumlah penumpang rute domestik dan internasional yang dilayani pada triwulan pertama tahun 2018 mencapai 5,17 juta penumpang atau naik tujuh persen dibandingkan periode yang sama yang tercatat 4,83 juta.

Dari jumlah itu, wisatawan mancanegara yang tiba di Bali selama triwulan pertama mencapai 1,28 juta orang.

Selain penumpang, pergerakan penerbangan juga tumbuh 11 persen dari 34 ribu triwulan pertama 2017 menjadi 37.763 penerbangan triwulan pertama tahun ini. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018