Denpasar (Antaranews Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, menyuguhkan film panjang dan film pendek fiksi beragam kisah perempuan terpilih serta dokumenter lintas bangsa peraih penghargaan nasional dan internasional.

"Perempuan, dalam berbagai latar dan perspektifnya, ditampilkan sebagai sosok tangguh di tengah sekian problematik yang melingkupinya, selama dua hari, 28-29 April 2018," kata staf program BBB, Idayati, di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, film pendek arahan Happy Salma antara lain "Ibu dan Anak Perempuannya" (2016), mengeksplorasi percakapan sehari-hari tentang kehidupan dan rahasia antara seorang Ibu dan anak perempuannya.

Film yang dikemas dalam "one shot/one take film" itu merupakan pemenang pilihan penonton dalam kompetisi Film Pendek Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2017 dan Best Performance serta Best Short Film pada Plaza Indonesia Film Festival (PIFF) Short Film Competition 2016.

Selain itu juga diputar film asal Prancis peraih "The Poetry of Cinema Award" pada Cannes Film Festival 2017 bertajuk Barbara (2017, Mathieu Amalric).

Film puitik ini berkisah pergulatan batin sang aktris Brigitte, memerankan penyanyi sohor Perancis, Barbara. Ia tersadar akan kenyataan hidup dan berupaya tak terhanyut dunia imajinasi seni perannya.

Kisah Srintil sebagai Ronggeng Desa Dukuh Paruk, menghadapi dilema hidup yang tidak mudah dalam film Sang Penari (2011). Film karya sutradara Ifa Isfansyah adaptasi novel Ronggeng Dukuh Paruk (1982) buah cipta Ahmad Tohari, meraih penghargaan utama dalam Festival Film Indonesia 2011 untuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktris Terbaik, dan Aktris Pendukung Terbaik.

Ditayangkan pula kisah seorang perempuan India yang berupaya menemukan jati diri dan makna kebebasan dalam film Queen (2014, Vikas Bahl) serta bagaimana seorang perempuan mesti memilih antara kehidupan rumah tangga yang baru atau tetap tinggal membantu adik laki-lakinya yant disabilitas (In His Shoes, Dokumenter, 2015, Agnieszka Rudnicka).

Sinema Bentara bulan ini diniatkan memaknai Hari Kartini, 21 April, masih diselenggarakan dengan konsep misbar, mengedepankan nonton film yang guyub, hangat, dengan layar lebar di halaman Bentara Budaya Bali.

Acara tersebut juga dimeriahkan dengan Pasar Kreatif Misbar serta penampilan kelompok anak muda kreatif di Bali melalui pentas akustik, musikalisasi, pembacaan puisi, serta diskusi bersama Agnieszka Rudnicka (sutradara film In His Shoes).

Program ini bebas karcis didukung Salto Films, Indian Cultural Centre Bali dan Konsulat Jenderal India di Denpasar, Pusat Kebudayaan Prancis Institut Francais d?Indon?sie, Alliance Francaise Bali, Gooshiworld Productions dan Udayana Science Club Universitas Udayana. (WDY)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018