Denpasar (Antaranews Bali) - Perusahaan penyedia jasa keuangan PT Equity Finance Indonesia membidik pembiayaan usaha kecil menengah (UKM) sektor pariwisata di Kabupaten Tabanan, Bali, karena potensi pasar di daerah itu yang masih besar untuk dioptimalkan.

"Kami melihat poin penjualan yang masih strategis di daerah itu, yang bisa dikembangkan akan kami bantu," kata Presiden Direktur PT Equity Finance Indonesia Hartono Gandasutedja di Tabanan, Bali, Kamis.

Selain sektor pariwisata seperti perusahaan perjalanan wisata, Tabanan juga dikenal sebagai daerah yang banyak memiliki UKM potensial sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.

Untuk itu, perusahaan berusia 22 tahun tersebut membuka perwakilan di kabupaten yang dikenal sebagai lumbung beras di Bali dengan target awal realisasi pembiayaan tahun 2018 mencapai Rp8 miliar.

Dia menjelaskan sektor usaha yang disasar sebagian besar merupakan sektor produktif di antaranya sektor kerajinan hingga pembangunan akomodasi pariwisata seperti vila dengan nilai pembiayaan berkisar Rp100 juta hingga Rp1 miliar.

Hartono menambahkan tidak menutup kemungkinan pihaknya juga mencairkan pembiayaan di bawah Rp100 juta asalkan usaha tersebut memiliki prosepek menarik yang layak untuk dibiayai.

Meski demikian, Hartono mengatakan untuk mendapatkan pembiayaan itu calon debitur perlu menyerahkan jaminan di antaranya surat bukti kepemilikan kendaraan atau sertifikat tanah.

"Kami harus menerapkan prinsip kehati-hatian agar dapat meminimalisasi kredit bermasalah," ucapnya.

Senada dengan Hartono, Deputi Direktur Pemasaran Bisnis Ritel Devin Ditya Anggada mengatakan pihaknya juga selektif merealisasikan kredit untuk menjaga angka kredit bermasalah.

Pada triwulan pertama tahun ini, angka kredit bermasalah atau "non performing financing" (NPF) mencapai kisaran dua persen, diklaim jauh lebih rendah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

"Kami intensif memonitor kinerja usaha debitur sebagai upaya menekan kredit bermasalah," katanya.

Selain membidik sektor UKM, perusahaan pembiayaan itu juga menyasar sektor kredit multiguna di antaranya biaya pendidikan, umrah, perjalanan wisata, renovasi rumah, pernikahan hingga pembelian kendaraan. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018