Kuta (Antaranews Bali) - Maskapai Garuda Indonesia akan memperluas jaringan internasionalnya di India melalui Bali dengan rencana menambah frekuensi penerbangan India-Bali dari dua kali menjadi empat kali seminggu hingga akhir 2018.
"Ini semua karena tingginya minat wisatawan India ke Indonesia," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury setelah penyambutan penerbangan perdana Mumbai (India) - Bali di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Selasa.
Menurut Pahala, pada tahap awal penerbangan Bali-Mumbai dilayani dua kali seminggu setiap Senin dan Kamis dengan pesawat berbadan lebar Airbus 330 seri 200 dengan kapasitas 222 penumpang.
Jadwal keberangkatan dari Bali pukul 15.40 WITA dan tiba di Mumbai pukul 20.25 waktu setempat dan dari Mumbai juga dua kali seminggu yakni Senin dan Kamis pukul 21.50 waktu setempat dan tiba di Pulau Dewata pukul 07.55 WITA.
Setelah itu pihaknya akan menambah menjadi tiga kali seminggu pada Juni dan berencana menambah menjadi empat kali sebelum akhir 2018.
"Nanti kami akan lihat kemungkinan penjadwalan untuk `winter` (musim dingin) yang baru akan dimulai akhir Oktober atau awal November, kami akan liat kesiapan kota lainnya," ucap Pahala.
Pahala melanjutkan kota lain yang potensial untuk dijajaki penerbangan langsung di antaranya New Delhi.
Penerbangan di India tersebut diharapkan memperluas jaringan maskapai nasional Indonesia itu khususnya di kawasan Asia Selatan.
"Untuk meningkatkan frekuensi paling tidak menjadi salah satu prioritas kami," ucapnya.
Pasar wisatawan India ke Indonesia tercatat tumbuh signifikan pada 2017 mencapai 29 persen yakni 485 ribu orang.
Dari jumlah itu, 272 ribu orang di antaranya berlibur di Bali tanpa melalui penerbangan langsung.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengharapkan Garuda juga membuka rute dari kota-kota lain di negeri dengan ikon Taj Mahal itu sehingga target 700 ribu wisatawan India tercapai.
"Saya mohonkan masih ada penerbangan langsung dari kota lain di India misalnya New Delhi. Kalau bisa (direalisasikan) tahun ini, target 700 ribu (wisatawan) bukan sesuatu yang mustahil," katanya usai mengikuti penerbangan perdana dari Mumbai ke Bali. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ini semua karena tingginya minat wisatawan India ke Indonesia," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury setelah penyambutan penerbangan perdana Mumbai (India) - Bali di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Selasa.
Menurut Pahala, pada tahap awal penerbangan Bali-Mumbai dilayani dua kali seminggu setiap Senin dan Kamis dengan pesawat berbadan lebar Airbus 330 seri 200 dengan kapasitas 222 penumpang.
Jadwal keberangkatan dari Bali pukul 15.40 WITA dan tiba di Mumbai pukul 20.25 waktu setempat dan dari Mumbai juga dua kali seminggu yakni Senin dan Kamis pukul 21.50 waktu setempat dan tiba di Pulau Dewata pukul 07.55 WITA.
Setelah itu pihaknya akan menambah menjadi tiga kali seminggu pada Juni dan berencana menambah menjadi empat kali sebelum akhir 2018.
"Nanti kami akan lihat kemungkinan penjadwalan untuk `winter` (musim dingin) yang baru akan dimulai akhir Oktober atau awal November, kami akan liat kesiapan kota lainnya," ucap Pahala.
Pahala melanjutkan kota lain yang potensial untuk dijajaki penerbangan langsung di antaranya New Delhi.
Penerbangan di India tersebut diharapkan memperluas jaringan maskapai nasional Indonesia itu khususnya di kawasan Asia Selatan.
"Untuk meningkatkan frekuensi paling tidak menjadi salah satu prioritas kami," ucapnya.
Pasar wisatawan India ke Indonesia tercatat tumbuh signifikan pada 2017 mencapai 29 persen yakni 485 ribu orang.
Dari jumlah itu, 272 ribu orang di antaranya berlibur di Bali tanpa melalui penerbangan langsung.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengharapkan Garuda juga membuka rute dari kota-kota lain di negeri dengan ikon Taj Mahal itu sehingga target 700 ribu wisatawan India tercapai.
"Saya mohonkan masih ada penerbangan langsung dari kota lain di India misalnya New Delhi. Kalau bisa (direalisasikan) tahun ini, target 700 ribu (wisatawan) bukan sesuatu yang mustahil," katanya usai mengikuti penerbangan perdana dari Mumbai ke Bali. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018