Denpasar (Antaranews Bali) - SMK Penerbangan Cakra Nusantara Denpasar mengantongi tujuh sertifikat kompetensi yang sudah diraih siswa-siswinya dari beberapa dunia usaha/dunia industri serta tempat praktik kerja industri.

"Ketujuh sertifikat adalah Sertifikat Minat Bakat dan Potensi Diri, Sertifikat Outbond dan AMT, Sertifikat dari Badan SAR Nasional, Sertifikat Badan Narkoba dan Narkotika Provinsi Bali," kata Kepala SMK Penerbangan Cakra Nusantara, Indra Gita Saragih, S.Pd., di Denpasar, Minggu.

Selain itu, Sertifikat Airnav Tower Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Sertifikat dari TNI AU Pangkalan Udara Husein Sastra Negara Bandung, dan Sertifikat Sikap Prakerin di Pangkalan Udara Husein Satra Negara Bandung.

Dengan sertifikat kompetensi itu, ia mengharapkan siswa-siswi dari SMK Penerbangan yang menjadi pelopor dan satu-satunya di Bali yang menggunakan Kurikulum 2013 dengan pola "Link dan Match" itu bisa lebih mudah untuk memasuki dunia kerja di dunia penerbangan, kedirgantaraan, dan kebandaraan nasional maupun internasional.

"Pembelajaran di dunia usaha dan dunia industri serta praktik kerja industri yang dilakukan siswa-siswi kami sejak kelas X itu bertujuan meningkatkan dan meng-kini-kan keterampilan dan komptensi siswa-siswi SMK Penerbangan Cakra Nusantara sedini mungkin," katanya.

Dalam rangka mempersiapkan lulusannya agar mudah terserap di dunia kerja nasional dan internasional, terutama pada era MEA, SMK Penerbangan Cakra Nusantara juga terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dunia usaha dan dunia industri di bidang penerbangan, kedirgantaraan dan kebandaraan.

Kerja sama itu di antaranya dengan PT Dirgantara Indonesia, Angkasa Pura Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali, Angkasa Pura Bandar Udara Internasional Lombok, Depo 10 Bandar Udara Husein Sastra Negara Bandung, Lanud TNI AU Ngurah Rai Bali, dan masih banyak lagi.

"Pihak sekolah dan yayasan menekankan kompetensi keterampilan dan keahlian sejak dini kepada siswa-siswi SMK Penerbangan Cakra Nusantara, yang terbuktikan dengan diraihnya tujuh Sertifikat Kompetensi oleh siswa-siswi kami di kelas satu," katanya.

Selain sertifikat kompetensi yang diraih dan kerja sama industri penerbangan, pihaknya juga berupaya menciptakan regenerasi berkelanjutan insan insan Penerbangan, Dirgantara, Kebandaran dan Penerbangan, melalui seminar kedirgantaraan militer dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang dibawakan oleh TNI Angkatan Udara, Mayor Lek I Ketut Wiratmaja S.SIT.

"Melalui kegiatan ini juga, kami mengharapkan timbulnya apresiasi di kalangan siswa-siswi SMP di Bali untuk mengembangkan dunia penerbangan di Bali, mengingat Bali memiliki Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang masuk sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia," katanya.

Selain sertifikasi, kerja sama dengan industri penerbangan, dan seminar kedirgantaraan, siswa-siswi SMK Penerbangan juga melakukan kerja bakti sosial dengan bersih-bersih dan menabur bunga di Taman Pujaan Bangsa di Margarana saat menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan.

"Kegiatan ini merupakan simbol agar kita bersih dan bersyukur untuk menyambut Galungan dan Kuningan, sekaligus peduli situs sejarah Bali yang penuh perjuangan di masa lalu," kata ketua pelaksana bakti sosial Taman Pujaan Bangsa, Kadek Santyasa,S.Pd. (WDY)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018