Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar bersama perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Bali melakukan gerakan kebersihan di sepanjang Pantai Mertasari, kawasan wisata Sanur.
Kepala Bidang Persampahan dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar Ketut Adi Wiguna di Sanur, Bali, mengatakan keberadaan sampah di sepanjang Pantai Mertasari adalah sampah kiriman lewat sungai.
"Sehingga sepanjang Pantai Mertasari tersebut kelihatan kotor oleh berbagai jenis sampah. Karena itu kami melakukan gerakan kebersihan di pantai tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut juga serangkaian HUT ke-35 BPKP Perwakilan Bali. Sehingga kegiatan kebersihan ini harus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk peduli dengan sampah yang dibuang sembarang tempat telah mengotori keindahan pantai.
Adi Wiguna lebih lanjut mengatakan perlu terus dilakukan sosialisasi pada masyarakat, terutama warga di hulu untuk tidak membuang sampah ke sungai. Sehingga tidak lagi terjadi pemandangan sampah yang mengotori pantai, seperti di Pantai Mertasari.
"Pantai Mertasari sering mendapatkan sampah kiriman. Tentu ini menjadi salah satu sebab kotornya pantai tersebut," ujar Adi Wiguna.
Disamping itu, dia berharap lebih sering digencarkan melakukan gerakan kebersihan dengan melibatkan semua pihak sehingga pantai tetap terjaga kebersihannya.
Dari gerakan kebersihan yang telah dilakukan, Adi Wiguna mengaku telah mengumpulkan 14 katong plastik polibek untuk sampah organik dan tiga kantong plastik polibek sampah anorganik serta berbagai sampah lainnya seperti potongan kayu.
Sementara itu, Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Bali Ari Dwikora Tono mengatakan kegiatan gerakan kebersihan untuk mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan pantai.
Keberadaan Pantai Mertasari menjadi salah satu tujuan wisata di Bali. Untuk itu perlu kesadaran masyarakat agar peduli dengan sampah.Terutama sampah anorganik seperti sampah plastik yang berserakan di pantai. Jika sampah-sampah tersebut dibiarkan tentunya akan berdampak buruk terhadap pariwisata di Pulau Dewata, khususnya di Pantai Mertasari.
"Hari ini kami melakukan gerakan kebersihan bersama DLHK Kota Denpasar. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk kepedulian BPKP terhadap lingkungan terutama untuk menjaga kebersihan. Berharap melalui gerakan kebersihan yang telah dilakukan dapat membawa dampak menggugah masyarakat untuk terus menjaga kebersihan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Kepala Bidang Persampahan dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar Ketut Adi Wiguna di Sanur, Bali, mengatakan keberadaan sampah di sepanjang Pantai Mertasari adalah sampah kiriman lewat sungai.
"Sehingga sepanjang Pantai Mertasari tersebut kelihatan kotor oleh berbagai jenis sampah. Karena itu kami melakukan gerakan kebersihan di pantai tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut juga serangkaian HUT ke-35 BPKP Perwakilan Bali. Sehingga kegiatan kebersihan ini harus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk peduli dengan sampah yang dibuang sembarang tempat telah mengotori keindahan pantai.
Adi Wiguna lebih lanjut mengatakan perlu terus dilakukan sosialisasi pada masyarakat, terutama warga di hulu untuk tidak membuang sampah ke sungai. Sehingga tidak lagi terjadi pemandangan sampah yang mengotori pantai, seperti di Pantai Mertasari.
"Pantai Mertasari sering mendapatkan sampah kiriman. Tentu ini menjadi salah satu sebab kotornya pantai tersebut," ujar Adi Wiguna.
Disamping itu, dia berharap lebih sering digencarkan melakukan gerakan kebersihan dengan melibatkan semua pihak sehingga pantai tetap terjaga kebersihannya.
Dari gerakan kebersihan yang telah dilakukan, Adi Wiguna mengaku telah mengumpulkan 14 katong plastik polibek untuk sampah organik dan tiga kantong plastik polibek sampah anorganik serta berbagai sampah lainnya seperti potongan kayu.
Sementara itu, Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Bali Ari Dwikora Tono mengatakan kegiatan gerakan kebersihan untuk mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan pantai.
Keberadaan Pantai Mertasari menjadi salah satu tujuan wisata di Bali. Untuk itu perlu kesadaran masyarakat agar peduli dengan sampah.Terutama sampah anorganik seperti sampah plastik yang berserakan di pantai. Jika sampah-sampah tersebut dibiarkan tentunya akan berdampak buruk terhadap pariwisata di Pulau Dewata, khususnya di Pantai Mertasari.
"Hari ini kami melakukan gerakan kebersihan bersama DLHK Kota Denpasar. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk kepedulian BPKP terhadap lingkungan terutama untuk menjaga kebersihan. Berharap melalui gerakan kebersihan yang telah dilakukan dapat membawa dampak menggugah masyarakat untuk terus menjaga kebersihan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018