Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menetapkan keberadaan Sekolah Dasar Negeri 8 Padangsambian, Kota Denpasar, Bali menjadi program prioritas penataan infrastruktur.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, I Wayan Gunawan di Denpasar, Rabu, mengatakan bahwa peningkatan infrastruktur di SDN 8 Padangsambian merupakan salah satu komitmen Pemkot Denpasar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

Dengan demikian, kata dia, infrastruktur pendidikan yang nyaman dan berkualitas diharapkan mampu manghasilkan siswa yang mumpuni dalam bidangnya.

"Kami di Pemkot Denpasar secara berkesinambungan akan terus mendukung peningkatan infrastruktur pendidikan di Kota Denpasar sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan," ujarnya.

Khusus untuk SDN 8 Padangsambian, pihaknya terus mengawal proses pembangunan gedung sekolah tersebut. Bahkan saat ini anggaran telah dialokasikan untuk peningkatan infrastruktur sekolah itu.

"Anggaran sudah ada, namun perlu diketahui bahwa masih ada tahapan yang perlu dilalui, seperti penyiapan berkas, penetapan proyek perencanaan fisik (detail engineering design/DED), tender dan dilanjutkan pada tahap pengerjaan fisik," ujar dia.

Gunawan mengatakan saat ini kelengkapan administrasi sudah rampung. Dalam waktu dekat sedianya akan ditetapkan DED bangunan SDN 8 Padangsambian. Adapun tahapan pasca-rampungnya DED, dilanjutkan dengan tender di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Denpasar. Langkah tersebut akan menjadi agenda pembangunan telah sesuai dengan prosedur hukum dan aturan yang berlaku.

"Di Pemerintahan semua pihak dituntut untuk bekerja berpedoman dengan aturan yang ada, agar dalam bekerja tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," ucapnya.

Saat ini, DED telah rampung, tahapan akan dilanjutkan dengan pelaksanaan tender dan pada bulan Juli hingga Agustus mendatang seluruh tahap pengerjaan fisik dapat dimulai dan sedianya akan memerlukan waktu tiga bulan kalender.

"Jadi saat ini kami masih berproses, karena anggaran cukup tinggi aturan mewajibkan untuk melaksanakan lelang, dan kepada masyarakat sekitar di mohon untuk bersabar mengingat masih adanya proses yang harus dilengkapi agar peningkatan infrastruktur sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.

Gunawan menambahkan, terkait dengan proses belajar mengajar pihaknya telah mendapatkan persetujuan orang tua siswa dan elemen masyarakat sekitar. Sehingga diputuskan untuk sementara waktu hingga rampungnya pembangunan sekolah menerapkan sekolah dua shif (waktu).

"Untuk proses belajar mengajar tidak ada terganggu, semua tetap berjalan seperti semula, hanya waktunya saja yang di atur," katanya.(WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018