Surabaya (Antaranews Bali) - Pelukis asal Denpasar, Bali, I Made Somadita, menampilkan bebagai karya lukis yang mengeksplorasi berbagai wujud binatang dalam pameran seni lukis bertajuk "The Color of Life" di Galeri House of Sampoerna Surabaya, Jawa Timur.
"Itu terinspirasi dari binatang-binatang piaraan. Banyak orang di Bali punya binatang piaraan di rumahnya," ujar alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu, saat dikonfirmasi di sela mempersiapkan pamerannya di Galeri House of Sampoerna Surabaya, Rabu.
Pemuda kelahiran Tabanan, Bali, tahun 1982 ini sejak awal karirnya mengaku sudah menjadikan objek binatang-binatang piaraan di bingkai lukisannya, yang dituangkan di media akrilik di atas kanvas.
Terdadpat sedikitnya 15 lukisan karyanya yang dipamerkan di Galeri House of Sampoerna Surabaya yang terbuka untuk masyarakat umum mulai 6 - 28 April mendatang.
"Yang saya bawa untuk dipamerkan di sini memang berukuran kecil-kecil, antara 20 x 25 sentimeter hingga 80 x 100 sentimeter. Di studio saya di Denpasar masih banyak lagi yang berukuran besar-besar, semuanya bergambar binatang," ucapnya.
Soma, begitu pria yang telah menggelar pameran di berbagai negara ini akrab disapa, mengatakan seumur hidupnya tidak pernah memiliki binatang piaraan.
"Saya tidak tiga memelihara binatang," katanya. Maka, seluruh binatang-binatang yang diabadikan di seluruh karyanya adalah berdasarkan pengamatan dari piaraan milik para tetangganya.
Soma mengamati, binatang-binatang piaraan tersebut mengalami siksaan batin berada di rumah-rumah tuannya.
"Lihatlah, binatang-binatang piaraan ini tidak ada yang berani menyeberang jalan raya. Padahal anjing-anjing liar di Bali, saya lihat begitu enaknya menyeberangi jalan raya yang padat lalu lintas," ujarnya.
Bagi dia, semestinya binatang-binatang ini dibiarkan bebas di alam lepas.
Dalam pameran lukisan "The Color of Life" di Galeri House of Sampoerna Surabaya, Soma tidak sendirian. Dia berpameran bersama pelukis Agus "Koecink" Soekamto asal Surabaya.
Agus Koecink memamerkan sekitar 15 karya lukisannya yang bercorak figuratif-karikatur yang menjadi ciri khasnya selama ini.
Keduanya bertemu saat berpameran bersama di Korea beberapa tahun lalu dan sejak itu mengagendakan menggelar pameran bersama di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Surabaya. (WDY)
"Itu terinspirasi dari binatang-binatang piaraan. Banyak orang di Bali punya binatang piaraan di rumahnya," ujar alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu, saat dikonfirmasi di sela mempersiapkan pamerannya di Galeri House of Sampoerna Surabaya, Rabu.
Pemuda kelahiran Tabanan, Bali, tahun 1982 ini sejak awal karirnya mengaku sudah menjadikan objek binatang-binatang piaraan di bingkai lukisannya, yang dituangkan di media akrilik di atas kanvas.
Terdadpat sedikitnya 15 lukisan karyanya yang dipamerkan di Galeri House of Sampoerna Surabaya yang terbuka untuk masyarakat umum mulai 6 - 28 April mendatang.
"Yang saya bawa untuk dipamerkan di sini memang berukuran kecil-kecil, antara 20 x 25 sentimeter hingga 80 x 100 sentimeter. Di studio saya di Denpasar masih banyak lagi yang berukuran besar-besar, semuanya bergambar binatang," ucapnya.
Soma, begitu pria yang telah menggelar pameran di berbagai negara ini akrab disapa, mengatakan seumur hidupnya tidak pernah memiliki binatang piaraan.
"Saya tidak tiga memelihara binatang," katanya. Maka, seluruh binatang-binatang yang diabadikan di seluruh karyanya adalah berdasarkan pengamatan dari piaraan milik para tetangganya.
Soma mengamati, binatang-binatang piaraan tersebut mengalami siksaan batin berada di rumah-rumah tuannya.
"Lihatlah, binatang-binatang piaraan ini tidak ada yang berani menyeberang jalan raya. Padahal anjing-anjing liar di Bali, saya lihat begitu enaknya menyeberangi jalan raya yang padat lalu lintas," ujarnya.
Bagi dia, semestinya binatang-binatang ini dibiarkan bebas di alam lepas.
Dalam pameran lukisan "The Color of Life" di Galeri House of Sampoerna Surabaya, Soma tidak sendirian. Dia berpameran bersama pelukis Agus "Koecink" Soekamto asal Surabaya.
Agus Koecink memamerkan sekitar 15 karya lukisannya yang bercorak figuratif-karikatur yang menjadi ciri khasnya selama ini.
Keduanya bertemu saat berpameran bersama di Korea beberapa tahun lalu dan sejak itu mengagendakan menggelar pameran bersama di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Surabaya. (WDY)
Pewarta: Hanif Nashrullah
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018