Bogor (Antaranews Bali) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meresmikan Antena full motion terbesar di Indonesia bertepatan di Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
"Antena S-XBand Mission Control Center memiliki diameter 11,28 meter merupakan yang terbesar di Indonesia," kata Kepala LAPAN Prof Thomas Djamaluddin.
Ia menjelaskan antena full motion ini terintegrasi dengan bangunan pusat pengendalian misi satelit di LAPAN. Memiliki kemampuan menerima dua frekuensi yaitu frekuensi S dan X band.
Antena ini juga dapat melakukan transmisi pada frekuensi S-band. Fungsi antena ini untuk mengunduh data muatan satelit LAPAN-A2 atau LAPAN-ORARI dan LAPAN-A3 atau LAPAN-IPB. "Unduhan data berapa data gambar," katanya.
Selain itu, lanjutnya, antena tersebut juga dapat menerima data automatic identification system (AIS) yang berasal dari kapal-kapal laut di seluruh dunia.
Antena tersebut bukan hanya dapat menerima data satelit LAPAN, juga kompatibel untuk mengunduh data dari satelit milik luar negeri.
Satelit yang dapat diterima yaitu misalnya Landsat-7 dan 8, Worldview-1,2 dan 3, GEOEYE-1, Radarsat-2, MODIS (Aqua, Terra, Aurora), SPOT-6 dan 7, IRS-P5, P6, dan P7, Sentinel-1A dan 2A, COSMOS-Skymed-1,2,3 dan 4, TerraSar-X, Tandem-X, Kompast-2, 3 dan 5, Pleiades-1A dan 1B, EROS atau satelit yang bekerja pada frekuensi tersebut.
Antena ini dirancang untuk dapat menerima dan mengirim data satelit LAPAN generasi selanjutnya.
Dengan hadirnya antena ini, operasi satelit LAPAN dan juga penerimaan data satelit lainnya dapat berjalan secara optimal.
"Hal ini langkah maju dalam mewujudkan pencapaian kemandirian penguasaaan teknologi di Indonesia," katanya.
Thomas menambahkan penguasaan satelit sangat diperlukan bagi bangsa Indonesia agar bisa bersaing dengan negara maju yang mendominasi penguasaan teknologi keantariksaan.
Peresmian Antena full motion disaksikan oleh Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Dimyati, serta Anggota Komisi VII DPR RI, Dubes India untuk Indonesia, dan sejumlah rektor perguruan tinggi.
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Dimyati berpesan agar teknologi yang dihasilkan oleh LAPAN dan berkolaborasi dengan dunia usaha serta perguruan tinggi tersebut dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Antena S-XBand Mission Control Center memiliki diameter 11,28 meter merupakan yang terbesar di Indonesia," kata Kepala LAPAN Prof Thomas Djamaluddin.
Ia menjelaskan antena full motion ini terintegrasi dengan bangunan pusat pengendalian misi satelit di LAPAN. Memiliki kemampuan menerima dua frekuensi yaitu frekuensi S dan X band.
Antena ini juga dapat melakukan transmisi pada frekuensi S-band. Fungsi antena ini untuk mengunduh data muatan satelit LAPAN-A2 atau LAPAN-ORARI dan LAPAN-A3 atau LAPAN-IPB. "Unduhan data berapa data gambar," katanya.
Selain itu, lanjutnya, antena tersebut juga dapat menerima data automatic identification system (AIS) yang berasal dari kapal-kapal laut di seluruh dunia.
Antena tersebut bukan hanya dapat menerima data satelit LAPAN, juga kompatibel untuk mengunduh data dari satelit milik luar negeri.
Satelit yang dapat diterima yaitu misalnya Landsat-7 dan 8, Worldview-1,2 dan 3, GEOEYE-1, Radarsat-2, MODIS (Aqua, Terra, Aurora), SPOT-6 dan 7, IRS-P5, P6, dan P7, Sentinel-1A dan 2A, COSMOS-Skymed-1,2,3 dan 4, TerraSar-X, Tandem-X, Kompast-2, 3 dan 5, Pleiades-1A dan 1B, EROS atau satelit yang bekerja pada frekuensi tersebut.
Antena ini dirancang untuk dapat menerima dan mengirim data satelit LAPAN generasi selanjutnya.
Dengan hadirnya antena ini, operasi satelit LAPAN dan juga penerimaan data satelit lainnya dapat berjalan secara optimal.
"Hal ini langkah maju dalam mewujudkan pencapaian kemandirian penguasaaan teknologi di Indonesia," katanya.
Thomas menambahkan penguasaan satelit sangat diperlukan bagi bangsa Indonesia agar bisa bersaing dengan negara maju yang mendominasi penguasaan teknologi keantariksaan.
Peresmian Antena full motion disaksikan oleh Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Dimyati, serta Anggota Komisi VII DPR RI, Dubes India untuk Indonesia, dan sejumlah rektor perguruan tinggi.
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Dimyati berpesan agar teknologi yang dihasilkan oleh LAPAN dan berkolaborasi dengan dunia usaha serta perguruan tinggi tersebut dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018