Mangupura (Antaranews Bali) - Wisatawan domestik dan mancanegara dari berbagai daerah menikmati suasana Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1940 dari sejumlah hotel di kawasan Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu petang.
Para wisatawan tampak menikmati Hari Raya Nyepi dengan bersantai dan memanfaatkan berbagai fasilitas hotel, seperti kolam renang dan area bermain anak.
Sejumlah wisatawan juga tampak mengamati suasana jalanan yang lengang tanpa ada satupun pengguna jalan dari balik jendela hotel tempat mereka menginap.
Misalnya, Ima Adeline, wisatawan asal Manado, mengaku dirinya bersama keluarganya sangat menikmati suasana keheningan Nyepi meskipun dirinya hanya berada di dalam hotel.
"Rasanya tenang sekali, hening. Sudah dua kali saya datang ke Bali saat Nyepi, memang suasananya sangat berbeda," ujarnya.
Sejumlah pengelola hotel, juga membuat berbagai program saat Hari Raya Nyepi berlangsung. Hal tersebut karena para tamu hotel dilarang bepergian selama Umat Hindu menjalankan catur brata penyepian.
Kegiatan-kegiatan itu diantaranya seperti kegiatan melukis untuk anak-anak, yoga dan menonton film bersama saat malam hari.
"Memang kami mengadakan berbagai kegiatan selama Hari Raya Nyepi. Itu untuk mengantisipasi agar tamu kami tidak bosan. Yang terpenting tamu tetap dapat menjaga ketenangan," ujar Resa, karyawan salah satu hotel di wilayah Desa Adat Tuban.
Sementara itu, menjelang malam hari, Pecalang atau petugas keamanan adat Bali di Desa Adat Tuban mulai menggelar patroli berkeliling wilayah setempat.
Baca juga: Sabtu 06.00 Wita, umat Hindu Bali memulai Brata Penyepian
Bendesa Adat Tuban, I Wayan Mendra menjelaskan, patroli tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi lampu rumah warga, termasuk kamar-kamar hotel yang dihuni wisatawan telah dipadamkan.
"Hal tersebut kami lakukan terkait dengan salah satu catur Brata penyepian yaitu, `amati geni` atau tidak menyalakan api termasuk menyalakan lampu selama Hari Raya Nyepi, selain itu kami juga antisipasi berbagai ancaman kriminalitas," ujarnya. Malam Nyepi, Bali tampak gelap gulita karena lampu-lampu penerangan dimatikan selama umat Hindu melaksanakan tapa brata penyepian menyambut tahun baru Saka. Bali, daerah tujuan wisata dengan ratusan hotel dan ribuan wisatawan, tanpa lampu penerangan saat umat Hindu melaksanakan ibadah Tapa Brata Penyepian itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Para wisatawan tampak menikmati Hari Raya Nyepi dengan bersantai dan memanfaatkan berbagai fasilitas hotel, seperti kolam renang dan area bermain anak.
Sejumlah wisatawan juga tampak mengamati suasana jalanan yang lengang tanpa ada satupun pengguna jalan dari balik jendela hotel tempat mereka menginap.
Misalnya, Ima Adeline, wisatawan asal Manado, mengaku dirinya bersama keluarganya sangat menikmati suasana keheningan Nyepi meskipun dirinya hanya berada di dalam hotel.
"Rasanya tenang sekali, hening. Sudah dua kali saya datang ke Bali saat Nyepi, memang suasananya sangat berbeda," ujarnya.
Sejumlah pengelola hotel, juga membuat berbagai program saat Hari Raya Nyepi berlangsung. Hal tersebut karena para tamu hotel dilarang bepergian selama Umat Hindu menjalankan catur brata penyepian.
Kegiatan-kegiatan itu diantaranya seperti kegiatan melukis untuk anak-anak, yoga dan menonton film bersama saat malam hari.
"Memang kami mengadakan berbagai kegiatan selama Hari Raya Nyepi. Itu untuk mengantisipasi agar tamu kami tidak bosan. Yang terpenting tamu tetap dapat menjaga ketenangan," ujar Resa, karyawan salah satu hotel di wilayah Desa Adat Tuban.
Sementara itu, menjelang malam hari, Pecalang atau petugas keamanan adat Bali di Desa Adat Tuban mulai menggelar patroli berkeliling wilayah setempat.
Baca juga: Sabtu 06.00 Wita, umat Hindu Bali memulai Brata Penyepian
Bendesa Adat Tuban, I Wayan Mendra menjelaskan, patroli tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi lampu rumah warga, termasuk kamar-kamar hotel yang dihuni wisatawan telah dipadamkan.
"Hal tersebut kami lakukan terkait dengan salah satu catur Brata penyepian yaitu, `amati geni` atau tidak menyalakan api termasuk menyalakan lampu selama Hari Raya Nyepi, selain itu kami juga antisipasi berbagai ancaman kriminalitas," ujarnya. Malam Nyepi, Bali tampak gelap gulita karena lampu-lampu penerangan dimatikan selama umat Hindu melaksanakan tapa brata penyepian menyambut tahun baru Saka. Bali, daerah tujuan wisata dengan ratusan hotel dan ribuan wisatawan, tanpa lampu penerangan saat umat Hindu melaksanakan ibadah Tapa Brata Penyepian itu.
Di Denpasar, kegelapan melingkupi masyarakat yang sejak pagi mengurung diri di dalam rumah masing-masing untuk melaksanakan ritual tapa brata penyepian.
(ed)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018