Kuta (Antaranews Bali) - Desa Adat Kuta, Kabupaten Badung Bali, mengadakan lomba Ogoh-ogoh (boneka raksasa berkepribadian Bhuta Kala) menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1940 di Kuta, Badung, Jumat malam.
"Lomba Ogoh-ogoh ini kami gelar selain untuk menyambut Hari Raya Nyepi, juga untuk mengapresiasi kreativitas pemuda di kawasan Desa Adat Kuta, sekaligus untuk melestarikan seni budaya Bali," ujar Bendesa Adat Kuta, I Wayan Swarsa.
Wayan Swarsa mengatakan, lomba Ogoh-ogoh tersebut juga melibatkan wisatawan mancanegara yang merupakan tamu hotel di Desa Adat Kuta sebagai juri penilai lomba Ogoh-ogoh favorit.
"Itu kami lakukan sebagai salah satu upaya mengenalkan seni budaya tradisional Bali kepada wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara," ujarnya
Wayan Swarsa menjelaskan, lomba Ogoh-ogoh tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu lomba Ogoh-ogoh kategori favorit dan Ogoh-ogoh kategori seni pagelaran sendratari.
"Untuk kategori seni penilaiannya dilakukan dari bentuk seni Ogoh-ogoh dan saat pementasan sendratari tari Ogoh-ogoh di Pura Desa," kata Wayan Swarsa.
Lomba Ogoh-ogoh di wilayah Kuta diikuti oleh 13 Sekeha Teruna (kelompok pemuda) dari 13 Banjar se-Desa Adat Kuta.
Tak hanya diikuti oleh pemuda, sejumlah anak-anak juga ikut berpartisipasi mengarak Ogoh-ogoh berukuran kecil pada kegiatan yang menarik perhatian ribuan warga wisatawan yang memadati area perlombaan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Lomba Ogoh-ogoh ini kami gelar selain untuk menyambut Hari Raya Nyepi, juga untuk mengapresiasi kreativitas pemuda di kawasan Desa Adat Kuta, sekaligus untuk melestarikan seni budaya Bali," ujar Bendesa Adat Kuta, I Wayan Swarsa.
Wayan Swarsa mengatakan, lomba Ogoh-ogoh tersebut juga melibatkan wisatawan mancanegara yang merupakan tamu hotel di Desa Adat Kuta sebagai juri penilai lomba Ogoh-ogoh favorit.
"Itu kami lakukan sebagai salah satu upaya mengenalkan seni budaya tradisional Bali kepada wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara," ujarnya
Wayan Swarsa menjelaskan, lomba Ogoh-ogoh tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu lomba Ogoh-ogoh kategori favorit dan Ogoh-ogoh kategori seni pagelaran sendratari.
"Untuk kategori seni penilaiannya dilakukan dari bentuk seni Ogoh-ogoh dan saat pementasan sendratari tari Ogoh-ogoh di Pura Desa," kata Wayan Swarsa.
Lomba Ogoh-ogoh di wilayah Kuta diikuti oleh 13 Sekeha Teruna (kelompok pemuda) dari 13 Banjar se-Desa Adat Kuta.
Tak hanya diikuti oleh pemuda, sejumlah anak-anak juga ikut berpartisipasi mengarak Ogoh-ogoh berukuran kecil pada kegiatan yang menarik perhatian ribuan warga wisatawan yang memadati area perlombaan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018