Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Provinsi Bali meminta pemerintah pusat segera dapat menggelontorkan dana alokasi khusus bidang seni untuk daerah setempat, yang dapat digunakan untuk menunjang berbagai kegiatan kesenian bagi generasi muda.

"Seperti yang disampaikan Ibu Sri Mulyani di sela-sela Konferensi Musik Indonesia di Ambon belum lama ini, yang menyampaikan bahwa dengan DAK tersebut bisa digunakan untuk membangun tempat-tempat `performace` di masing-masing provinsi," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Minggu.

Menyitir pendapat Menteri Keuangan tersebut, tambah dia, maka dengan adanya tempat pementasan di setiap provinsi yang dibantu lewat DAK, sehingga menjadi tempat untuk mengekspresikan berbagai karya seni, musik, drama, dan dari seni lainnya untuk para generasi milenial.

"Apalagi kata Bu Menteri Keuangan, sebagian besar alokasi anggaran tahun ini yakni sebesar Rp2.220 triliun diperuntukkan pada sektor pendidikan yang di dalamnya termasuk penganggaran untuk kesenian seperti musik, drama, dan kesenian lainnya," ucapnya.

Oleh karena itu, jika Bali mendapatkan DAK sebesar Rp10 miliar saja dari pemerintah pusat, ujar Dewa Beratha, maka akan cukup membuat gelar seni akhir pekan Bali Mandara Nawanatya (BMN) menjadi "bergetar".

"Kalau pemerintah pusat baru berwacana, sebenarnya Bali sudah melaksanakan, bahkan ajang BMN untuk tahun ini digelar untuk yang ketiga kalinya, dan digelar sepanjang tahun di Taman Budaya Denpasar," ucapnya.

Dewa Beratha menegaskan, bahwa ajang Bali Mandara Nawanatya (BMN) merupakan salah satu kegiatan budaya sebagai implementasi program aksi Bali Mandara Jilid II untuk memberikan ruang kepada sekaa/sanggar/yayasan/komunitas ataupun kelompok seni dalam mempegelarkan karya-karya seni inovatif dan eksperimental, sekaligus memfungsikan Taman Budaya (Art Center) sebagai pusat aktivitas seni budaya.

Untuk BMN III yang berlangsung dari 3 Maret hingga 8 Desember 2018 tidak saja dimeriahkan dengan pentas seni tematik bulanan, namun setiap hari Jumat juga diisi dengan workshop dan lomba seni, pentas seni TK/PAUD dan SD, serta gelar kreativitas seni pelajar.

Workshop yang disiapkan dalam BMN tahun di antaranya mengenai manajemen seni dan artistik, cipta gerak, musikalisasi puisi, kreasi buah dan bunga serta "art design dan fashion". Sedangkan lomba meliputi lomba cipta naskah dan tradisi, cipta naskah drama modern, dan cipta karya tari kontemporer.

Sedangkan untuk pentas tematik setiap bulannya yakni Parade Musik (bulan Maret), Parade Janger Kreasi (April), Parade Teater (Mei), Parade Cak Modern (September), Gelar Kreativitas Seni Mahasiswa (Oktober) dan Bali Creative Performance (November).

"Untuk pentas seni tematik bulanan, akan digelar setiap Sabtu dan Minggu. Kami harapkan dari gelaran seni ini turut melengkapi event Pesta Kesenian Bali dan Bali Mandara Mahalango," kata Dewa Beratha. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018