Denpasar (Antaranews Bali) - Pasangan Calon Gubernur Bali dan wakilnya nomor urut satu (1), Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace) tidak menghadiri peringatan hari perempuan internasional di Wantilan DPRD Bali, Kamis.
"Padahal awalnya pasangan Calon Gubernur nomor urut 1 menjanjikan hadir diwakilkan oleh wakilnya Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, namun di detik terakhir setelah acara mulai beliau membatalkan," kata Aktivis Perempuan Bali, Luh Putu Anggreni.
Namun, Calon Gubernur Bali nomor urut dua (2), Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra hadir tepat waktu pukul 11.00 Wita sesuai undangan dari panitia.
Karena dalam acara tersebut hanya dihadiri oleh salah satu calon kepala daerah maka Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra tidak diizinkan duduk di depan sebagai pembicara, tetapi sebatas ikut serta menghadari peringatan Hari Perempuan Internasional.
Pihak penyelenggara acara mengaku sangat kecewa karena salah satu pasangan calon tidak hadir sehingga tidak bisa mendengarkan komitmen dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Kami sangat kecewa karena di detik-detik terakhir saat acara sudah berlangsung beliau (calon nomor 1 red) tidak hadir," ujarnya.
Sementara itu, Rai Mantra sudah menyatakan siap menghadiri acara Peringatan Hari Perempuan Internasional tersebut sejak Rabu (7/3) untuk menjadi narasumber.
"Saya sudah dihubungi sejak kemarin untuk menjadi pembicara dan saya menyatakan siap hadir," ujarnya.
Meskipun Rai Mantra tidak diizinkan duduk di depan panggung sebagai narasumber oleh Bawaslu Provinsi Bali, namun pihaknya tidak mempermasalahkan.
"Tidak masalah, karena saya di undang saya berusaha hadir," ujarnya.
Rai Mantra yang juga Wali Kota Denpasar dua periode tersebut telah berkomitmen menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Denpasar.
Selain itu, pihaknya telah memberikan kesempatan kepada perempuan untuk menjadi pemimpin atau kepala dinas di bawah kepemimpinannya sebagai Wali Kota Denpasar sebagai upaya memberikan hak dan ruang yang sama kepada perempuan dan laki-laki dalam berkarier dan berkreativitas.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Padahal awalnya pasangan Calon Gubernur nomor urut 1 menjanjikan hadir diwakilkan oleh wakilnya Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, namun di detik terakhir setelah acara mulai beliau membatalkan," kata Aktivis Perempuan Bali, Luh Putu Anggreni.
Namun, Calon Gubernur Bali nomor urut dua (2), Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra hadir tepat waktu pukul 11.00 Wita sesuai undangan dari panitia.
Karena dalam acara tersebut hanya dihadiri oleh salah satu calon kepala daerah maka Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra tidak diizinkan duduk di depan sebagai pembicara, tetapi sebatas ikut serta menghadari peringatan Hari Perempuan Internasional.
Pihak penyelenggara acara mengaku sangat kecewa karena salah satu pasangan calon tidak hadir sehingga tidak bisa mendengarkan komitmen dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Kami sangat kecewa karena di detik-detik terakhir saat acara sudah berlangsung beliau (calon nomor 1 red) tidak hadir," ujarnya.
Sementara itu, Rai Mantra sudah menyatakan siap menghadiri acara Peringatan Hari Perempuan Internasional tersebut sejak Rabu (7/3) untuk menjadi narasumber.
"Saya sudah dihubungi sejak kemarin untuk menjadi pembicara dan saya menyatakan siap hadir," ujarnya.
Meskipun Rai Mantra tidak diizinkan duduk di depan panggung sebagai narasumber oleh Bawaslu Provinsi Bali, namun pihaknya tidak mempermasalahkan.
"Tidak masalah, karena saya di undang saya berusaha hadir," ujarnya.
Rai Mantra yang juga Wali Kota Denpasar dua periode tersebut telah berkomitmen menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Denpasar.
Selain itu, pihaknya telah memberikan kesempatan kepada perempuan untuk menjadi pemimpin atau kepala dinas di bawah kepemimpinannya sebagai Wali Kota Denpasar sebagai upaya memberikan hak dan ruang yang sama kepada perempuan dan laki-laki dalam berkarier dan berkreativitas.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018