Denpasar (Antaranews Bali) - Tim bola voli putra Jakarta BNI Taplus (JBT) menang atas Surabaya Bhayangkara Samator (SBS) dengan skor 3:1 pada kejuaraan Proliga 2018 putaran kedua di GOR Purna Krida, Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali.
Dalam pertandingan bola voli, Minggu malam, Tim JBT pada babak pertama kalah dengan skor 17:25. Namun pada babak selanjutnya tim tuan rumah putaran kedua di Bali (JBT) terus memetik keunggulan dengan skor 26:24, babak ketiga 25:22 dan babak keempat 25:20.
Asisten pelatih JBT Wayan Windu Segara seusai pertandingan, mengatakan secara teknik anak asuhnya sudah sesuai dengan arahan pelatih, yakni strategi yang dikembangkan cukup bagus untuk mempermainkan bola tersebut.
"Kami akui pada babak pertama anak asuhnya lemah dalam memblok bola dari lawan. Sehingga smes panjang dari pemain SBS semua masuk. Pergerakan blok untuk menghalangi bola lawan, terutama pada permainan bola panjang sama sekali tidak ada," ujarnya.
Namun demikian, kata Windu Segara, pada babak kedua, anak asuhnya mulai merubah strategi dan komposisi permainan dengan membangun kerja sama antarpemain dan melakukan blok bola lawan, sehingga dengan kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk memetik skor.
"Pada babak kedua anak asuh kami mulai konsentrasi untuk dapat memetik poin. Terlihat sangat gencar sejak skor 20 ke atas secara terus-menerus membangun serangan ke areal SBS. Dengan demikian serangan tersebut dapat memetik skor. Begitu juga babak selanjutnya, sehingga kemenangan dapat dikuasai tim kami," ucapnya.
Selain itu, menurut Windu Segara, dukungan dari supporter juga dapat mempengaruhi permainan anak asuhnya, Karena penonton memberi dukungan penuh kepada timnya, sebab beberapa pemain asal Bali turun dalam laga ini, yaitu Made Adi Suartama, Nyoman Julianta, Kadek Juliadi Landung dan Komang Suarnata.
"Kami yakin dengan dukungan dari penonton tersebut juga memberi semangat tim kami untuk bermain dikandang sendiri. Sehingga pemain kami lebih fokus mengelaborasi bola dengan rekannya. Sehingga serangan lawan pun dapat dipatahkan dengan strategi blok dan umpan balik," katanya.
Sementara itu, pelatih SBS Ibarsjah Djanu Tjahjono mengakui permainan anak asuhnya dalam laga putaran kedua ini sangat lemah. Memang pada babak pertama unggul. Namun permainan timnya pada babak berikut mulai dibaca strateginya, sehingga hanya bisa bertahan dan mencoba membangun serangan balik, tapi tetap kandas.
"Kami akui tim JBT permainannya lebih bagus. Kekompakan mereka mampu menembus strategis permainan tim kami. Oleh karena itu dalam putaran selanjutnya kami akan evaluasi kelemahan-kelemahan dari timnya. Sehingga dalam pertandingan berikutnya bisa memperbaiki peringkat dalam klasemen tahun ini," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Dalam pertandingan bola voli, Minggu malam, Tim JBT pada babak pertama kalah dengan skor 17:25. Namun pada babak selanjutnya tim tuan rumah putaran kedua di Bali (JBT) terus memetik keunggulan dengan skor 26:24, babak ketiga 25:22 dan babak keempat 25:20.
Asisten pelatih JBT Wayan Windu Segara seusai pertandingan, mengatakan secara teknik anak asuhnya sudah sesuai dengan arahan pelatih, yakni strategi yang dikembangkan cukup bagus untuk mempermainkan bola tersebut.
"Kami akui pada babak pertama anak asuhnya lemah dalam memblok bola dari lawan. Sehingga smes panjang dari pemain SBS semua masuk. Pergerakan blok untuk menghalangi bola lawan, terutama pada permainan bola panjang sama sekali tidak ada," ujarnya.
Namun demikian, kata Windu Segara, pada babak kedua, anak asuhnya mulai merubah strategi dan komposisi permainan dengan membangun kerja sama antarpemain dan melakukan blok bola lawan, sehingga dengan kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk memetik skor.
"Pada babak kedua anak asuh kami mulai konsentrasi untuk dapat memetik poin. Terlihat sangat gencar sejak skor 20 ke atas secara terus-menerus membangun serangan ke areal SBS. Dengan demikian serangan tersebut dapat memetik skor. Begitu juga babak selanjutnya, sehingga kemenangan dapat dikuasai tim kami," ucapnya.
Selain itu, menurut Windu Segara, dukungan dari supporter juga dapat mempengaruhi permainan anak asuhnya, Karena penonton memberi dukungan penuh kepada timnya, sebab beberapa pemain asal Bali turun dalam laga ini, yaitu Made Adi Suartama, Nyoman Julianta, Kadek Juliadi Landung dan Komang Suarnata.
"Kami yakin dengan dukungan dari penonton tersebut juga memberi semangat tim kami untuk bermain dikandang sendiri. Sehingga pemain kami lebih fokus mengelaborasi bola dengan rekannya. Sehingga serangan lawan pun dapat dipatahkan dengan strategi blok dan umpan balik," katanya.
Sementara itu, pelatih SBS Ibarsjah Djanu Tjahjono mengakui permainan anak asuhnya dalam laga putaran kedua ini sangat lemah. Memang pada babak pertama unggul. Namun permainan timnya pada babak berikut mulai dibaca strateginya, sehingga hanya bisa bertahan dan mencoba membangun serangan balik, tapi tetap kandas.
"Kami akui tim JBT permainannya lebih bagus. Kekompakan mereka mampu menembus strategis permainan tim kami. Oleh karena itu dalam putaran selanjutnya kami akan evaluasi kelemahan-kelemahan dari timnya. Sehingga dalam pertandingan berikutnya bisa memperbaiki peringkat dalam klasemen tahun ini," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018