Bangli (Antaranews Bali) - Bupati Bangli, Bali I Made Gianyar mengharapkan seluruh pengelola objek wisata di daerah itu dapat melakukan penataan dan pembenahan serta mengintensifkan promosi dan pemasaran sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.
"Berbagai upaya dan terobosan dapat dilakukan, mengingat Bangli memiliki banyak objek wisata yang menarik sehingga promosi dan pemasaran dapat digarap secara lebih intensif," kata Bupati Made Gianyar melalui surat elektronik yang diterima Antara di Denpasar, Sabtu.
Ia bersama tim pembangunan pariwisata Kabupaten Bangli menggelar program "Jumat Nikmat" (2/3) sekaligus mengunjungi sejumlah objek wisata antara lain objek wisata Twin Hill di Guliang Kawan, objek wisata spiritual pancoran Solas di Guliang Kangin dan objek wisata spiritual Tirta Sudamala di Banjar Sedit, Babalang.
Promosi dan pemasaran pariwisata di Bangli perlu ditingkatkan, karena selama ini objek wisata di Bangli yang dikenal wisatawan dalam dan luar negeri hanya objek wisata Kintamani atau Desa Penglipuran.
Padahal Kabupaten Bangli, salah satu dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali memiliki banyak destinasi wisata dengan panorama alam yang indah yang sebenarnya wajib dikunjungi pelancong.
Bupati Made Gianyar mengajak warga Bangli, khususnya sesama pengelola objek wisata bisa saling mempromosikan destinasi wisata di daerah tersebut.
Menurut dia, hal itu sangat penting karena satu objek wisata bisa menjadi etalase pemasaran objek wisata lainnya. Untuk itu setiap destinasi wisata di Bangli dapat menyiapkan tempat untuk mempromosikan destinasi lainnya.
"Dengan demikian pengelola objek bisa dapat saling memasarkan dan menjadi marketing bagi objek wisata lainnya di Bangli. Semua pelaku pariwisata dapat bersatu untuk memajukan pariwisata Bangli. Satu destinasi harus dijadikan etalase untuk mempromosikan objek wisata lainya," ujar Bupati Made Gianyar.
Ia menambahkan, jika wisatawan semakin banyak berkunjung ke Bangli suatu saat nanti, tentu bisa jual paket wisata khusus Bangli.
"Kita bisa buatkan paket khusus untuk objek-objek per kecamatan. Misalkan kita buat paket objek kecamatan Bangli. Di sana ada Twin Hill, Desa Wisata Penglipuran, Pura kehen, Bali Woso dan lainnya. Sehingga wisatawan tidak hanya sekedar lewat, tetapi bisa bermalam dan menikmati keindahan objek destinasi wisata Bangli secara rinci," katanya.
Hal itu penting sehingga tidak seperti sekarang rombongan wisatawan mancanegara hanya lewat begitu saja, karena destinasi di Bangli masih bersifat parsial (sampingan) yakni bagian dari destinasi luar Bangli yang dijual biro perjalanan wisata.
"Untuk itu kita harus berbenah. Kita punya potensi yang tidak kalah dengan daerah lain. Kita pasti bisa," ujar Bupati Made Gianyar penuh semangat.
Ia juga mengharapkan pengelola objek wisata di Bangli bisa saling berkunjung ke objek lainnya. Misalkan Desa Catur yang sudah menjadi Desa Wisata. Perbekel bisa menyiapkan anggaran melalui Alokasi Dana Desa (ADD) atau dana desa untuk Kelompok sadar Wisata (Pokdarwis) pengelola Desa Wisata Catur, agar bisa berkunjung ke objek wisata lainnya di Bangli.
"Misalkan mau berkunjung ke Twin Hill. Tentukan berapa yang akan diberangkatkan, sepuluh orang, anggarkan melalui APBDes untuk membayar retribusi. Begitu juga dengan pengelola objek wisata Twin Hill bisa berkunjung ke Desa Wisata Catur. Kita tidak perlu berwisata ke tempat jauh-jauh, cukup di Bangli dulu, karena di sini terdapat banyak objek yang sangat luar biasa indah, ujar Bupati Made Gianyar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Berbagai upaya dan terobosan dapat dilakukan, mengingat Bangli memiliki banyak objek wisata yang menarik sehingga promosi dan pemasaran dapat digarap secara lebih intensif," kata Bupati Made Gianyar melalui surat elektronik yang diterima Antara di Denpasar, Sabtu.
Ia bersama tim pembangunan pariwisata Kabupaten Bangli menggelar program "Jumat Nikmat" (2/3) sekaligus mengunjungi sejumlah objek wisata antara lain objek wisata Twin Hill di Guliang Kawan, objek wisata spiritual pancoran Solas di Guliang Kangin dan objek wisata spiritual Tirta Sudamala di Banjar Sedit, Babalang.
Promosi dan pemasaran pariwisata di Bangli perlu ditingkatkan, karena selama ini objek wisata di Bangli yang dikenal wisatawan dalam dan luar negeri hanya objek wisata Kintamani atau Desa Penglipuran.
Padahal Kabupaten Bangli, salah satu dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali memiliki banyak destinasi wisata dengan panorama alam yang indah yang sebenarnya wajib dikunjungi pelancong.
Bupati Made Gianyar mengajak warga Bangli, khususnya sesama pengelola objek wisata bisa saling mempromosikan destinasi wisata di daerah tersebut.
Menurut dia, hal itu sangat penting karena satu objek wisata bisa menjadi etalase pemasaran objek wisata lainnya. Untuk itu setiap destinasi wisata di Bangli dapat menyiapkan tempat untuk mempromosikan destinasi lainnya.
"Dengan demikian pengelola objek bisa dapat saling memasarkan dan menjadi marketing bagi objek wisata lainnya di Bangli. Semua pelaku pariwisata dapat bersatu untuk memajukan pariwisata Bangli. Satu destinasi harus dijadikan etalase untuk mempromosikan objek wisata lainya," ujar Bupati Made Gianyar.
Ia menambahkan, jika wisatawan semakin banyak berkunjung ke Bangli suatu saat nanti, tentu bisa jual paket wisata khusus Bangli.
"Kita bisa buatkan paket khusus untuk objek-objek per kecamatan. Misalkan kita buat paket objek kecamatan Bangli. Di sana ada Twin Hill, Desa Wisata Penglipuran, Pura kehen, Bali Woso dan lainnya. Sehingga wisatawan tidak hanya sekedar lewat, tetapi bisa bermalam dan menikmati keindahan objek destinasi wisata Bangli secara rinci," katanya.
Hal itu penting sehingga tidak seperti sekarang rombongan wisatawan mancanegara hanya lewat begitu saja, karena destinasi di Bangli masih bersifat parsial (sampingan) yakni bagian dari destinasi luar Bangli yang dijual biro perjalanan wisata.
"Untuk itu kita harus berbenah. Kita punya potensi yang tidak kalah dengan daerah lain. Kita pasti bisa," ujar Bupati Made Gianyar penuh semangat.
Ia juga mengharapkan pengelola objek wisata di Bangli bisa saling berkunjung ke objek lainnya. Misalkan Desa Catur yang sudah menjadi Desa Wisata. Perbekel bisa menyiapkan anggaran melalui Alokasi Dana Desa (ADD) atau dana desa untuk Kelompok sadar Wisata (Pokdarwis) pengelola Desa Wisata Catur, agar bisa berkunjung ke objek wisata lainnya di Bangli.
"Misalkan mau berkunjung ke Twin Hill. Tentukan berapa yang akan diberangkatkan, sepuluh orang, anggarkan melalui APBDes untuk membayar retribusi. Begitu juga dengan pengelola objek wisata Twin Hill bisa berkunjung ke Desa Wisata Catur. Kita tidak perlu berwisata ke tempat jauh-jauh, cukup di Bangli dulu, karena di sini terdapat banyak objek yang sangat luar biasa indah, ujar Bupati Made Gianyar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018