Denpasar (Antaranews Bali) - Universitas Hindu Indonesia Denpasar menyatakan siap untuk mencetak lulusan yang dapat berprofesi sebagai guru bidang seni yang profesional dan sekaligus mampu bekerja mandiri.
"Mahasiswa di sini kami akan bentuk tidak hanya menjadi guru agama, tetapi ada juga untuk guru tari, guru seni karawitan, dan guru seni lukis. Bisa juga, para lulusan menjadi pencipta tari maupun pelukis profesional," kata Dekan Fakultas Pendidikan Agama dan Seni Unhi Denpasar Prof Dr Ida Ayu Gde Yadnyawati, di Denpasar, Rabu.
Sejalan dengan target tersebut, maka pihaknya terus memantapkan komitmen dan berupaya mewujudkan agar semua program studi di Fakultas Pendidikan Agama dan Seni dapat mempertahankan akreditasi B, bahkan bisa meraih akreditasi A.
"Rangkaian kegiatan acara ulang tahun fakultas ini merupakan salah satu bentuk upaya kami ini untuk meningkatkan prestasi dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi," ucapnya pada Puncak Gebyar Kreativitas HUT ke-8 Fakultas Pendidikan Agama dan Seni Unhi Denpasar.
Dari sepekan sebelumnya telah dilaksanakan sejumlah rangkaian kegiatan menyambut HUT dengan melibatkan siswa SMA/SMK se-Bali sebagai peserta lomba, yakni lomba cerdas cermat, lomba dharma gita, lomba tari Truna Jaya dan lomba lukis.
"Berbagai kegiatan tersebut sengaja kami gelar, sekaligus supaya semakin banyak pelajar yang nantinya tertarik untuk melanjutkan studi di fakultas kami," ucap Prof Yadnyawati.
Pihaknya tidak memungkiri, dalam usia delapan tahun berdirinya fakultas tersebut, belum begitu banyak generasi muda yang berminat mengambil kuliah program studi seni karawitan dan seni rupa.
"Oleh karenanya, kami terus berupaya untuk menyosialisasikan kembali. Karena mungkin belum banyak yang memahami outputnya padahal mereka tidak saja dapat bekerja menjadi guru seni, sekaligus pihak kampus telah mencetak mereka untuk bisa bekerja mandiri," ujarnya.
Prof Yadnyawati menambahkan, keunggulan menempuh pendidikan di Unhi Denpasar juga karena para pendidik memberikan materi-materi dan membina terkait pendidikan karakter seperti nilai kerja sama, kemandirian, hingga kejujuran. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Mahasiswa di sini kami akan bentuk tidak hanya menjadi guru agama, tetapi ada juga untuk guru tari, guru seni karawitan, dan guru seni lukis. Bisa juga, para lulusan menjadi pencipta tari maupun pelukis profesional," kata Dekan Fakultas Pendidikan Agama dan Seni Unhi Denpasar Prof Dr Ida Ayu Gde Yadnyawati, di Denpasar, Rabu.
Sejalan dengan target tersebut, maka pihaknya terus memantapkan komitmen dan berupaya mewujudkan agar semua program studi di Fakultas Pendidikan Agama dan Seni dapat mempertahankan akreditasi B, bahkan bisa meraih akreditasi A.
"Rangkaian kegiatan acara ulang tahun fakultas ini merupakan salah satu bentuk upaya kami ini untuk meningkatkan prestasi dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi," ucapnya pada Puncak Gebyar Kreativitas HUT ke-8 Fakultas Pendidikan Agama dan Seni Unhi Denpasar.
Dari sepekan sebelumnya telah dilaksanakan sejumlah rangkaian kegiatan menyambut HUT dengan melibatkan siswa SMA/SMK se-Bali sebagai peserta lomba, yakni lomba cerdas cermat, lomba dharma gita, lomba tari Truna Jaya dan lomba lukis.
"Berbagai kegiatan tersebut sengaja kami gelar, sekaligus supaya semakin banyak pelajar yang nantinya tertarik untuk melanjutkan studi di fakultas kami," ucap Prof Yadnyawati.
Pihaknya tidak memungkiri, dalam usia delapan tahun berdirinya fakultas tersebut, belum begitu banyak generasi muda yang berminat mengambil kuliah program studi seni karawitan dan seni rupa.
"Oleh karenanya, kami terus berupaya untuk menyosialisasikan kembali. Karena mungkin belum banyak yang memahami outputnya padahal mereka tidak saja dapat bekerja menjadi guru seni, sekaligus pihak kampus telah mencetak mereka untuk bisa bekerja mandiri," ujarnya.
Prof Yadnyawati menambahkan, keunggulan menempuh pendidikan di Unhi Denpasar juga karena para pendidik memberikan materi-materi dan membina terkait pendidikan karakter seperti nilai kerja sama, kemandirian, hingga kejujuran. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018